SOLOPOS.COM - Ilustrasi menikah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Bulan Besar atau Zulhijah kerap identik dengan pernikahan meski belum diketahui keutamaannya. Bahkan, menikah di bulan Besar sudah menjadi tradisi di Indonesia.

Dalam Islam sendiri, tidak ada waktu atau bulan khusus untuk melangsungkan pernikahan. Meskipun terdapat pendapat para ulama tentang anjuran menikah dilaksanakan pada hari Jumat, karena hari tersebut mulia dalam Islam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Semua hari dipandang baik dalam Islam. Imam Malik mengatakan, “Janganlah kalian menjauhi sebagian hari di dunia ini. Tatkala hendak melakukan sebagian pekerjaan, kerjakanlah pekerjaan-pekerjaan itu pada hari apapun dengan sesukamu. Sebab sebenarnya hari-hari itu semuanya milik Allah, tidak akan menimbulkan malapetaka dan tidak pula bisa membawa manfaat apapun”.

Baca Juga: Hukum Puasa Ayyamul Bidh di Hari Tasyrik, Apakah Dilarang?

Awal mula kenapa banyak umat muslim menikah di bulan Besar karena menurut riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Muhammad SAW menikahkan putrinya, Fathimah, dengan Ali bin Abi Thalib pada awal Zulhijahh. Riwayat ini populer di kalangan Syi’ah.

Dikutip dari situs resmi Nahdlatul Ulama atau NU online, tak ada keutamaan khusus menikah di bulan Besar. Akan tetapi, Zulhijah merupakan salah satu dari empat bulan haram, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab. Empat bulan tersebut begitu dimuliakan dalam Islam.

Baca Juga: Dibilang Unik! Ini Isi Ajaran Tarekat Shiddiyyah

Sebenarnya, keempat bulan tersebut ditetapkan sebagai bulan haram sudah terjadi pada masa jahiliyah. Asal muasalnya adalah karena pada Bulan Dzulqa’dah sampai bulan Muharram masyarakat Arab melaksanakan ibadah haji dimulai berangkat menuju Makkah pada bulan Dzulqa’dah dan kembali dari Makkah ke daerah masing-masing pada bulan Muharram. Kemudian pada bulan Rajab, mereka biasanya melaksanakan ibadah umrah.

Keempat bulan ini disebut sebagai bulan haram mempunyai dua makna, pertama pada bulan-bulan tersebut diharamkan segala bentuk pembunuhan dan penyiksaan terhadap diri sendiri yang artinya melakukan perbuatan zalim karena dosanya sangat besar.

Kedua, pada bulan-bulan tersebut segala bentuk amalan akan dilipatgandakan pahalanya, begitu pun dengan perbuatan haram yang akan memiliki dosa lebih besar.

Baca Juga: Resep Rendang Sapi dengan Bumbu Nendang, Dijamin Sedap!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya