SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SUKOHARJO — Aparat kepolisian Sukoharjo menggelar rekonstruksi kasus penganiayaan berujung kematian anak baru gede (ABG) warga Rusunawa Begalon Solo, Retno Ayu Wulandari, 14, di Trosemi, Gatak, Sukoharjo, Senin (29/10/2018).

Proses rekonstruksi yang menghadirkan tersangka, IA, 17, warga Desa Gentan, Baki, Sukoharjo, itu menjadi tontonan warga. Tak sedikit warga dan pengguna jalan yang berdatangan atau sengaja berhenti di lokasi. Mereka menonton dengan berdiri di pematang sawah.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Satreskrim Polres Sukoharjo menggelar rekonstruksi di tiga lokasi berbeda masing masing Mapolsek Gatak, tempat penggilingan padi (selepan) Trosemi, dan areal persawahan.

Proses rekonstruksi kasus penganiayaan itu dijaga ketat puluhan aparat kepolisian. Mereka mengelilingi lokasi rekonstruksi baik di tempat penggilingan padi maupun areal persawahan.

Tersangka IA memakai penutup muka hitam. Sementara korban diperankan pemeran pengganti.

Proses rekonstruksi diawali adegan pesta minuman keras (miras) di rumah ANG di Desa Siwal, Kecamatan Baki. Pesta miras dilakukan IA bersama sejumlah temannya dan Retno Ayu. Namun, kala itu Retno menolak menenggak miras.

“Adegan rekonstruksi pesta miras di rumah salah satu saksi dipindah ke Mapolsek Gatak karena pertimbangan lokasi yang cukup jauh,” kata Kapolsek Gatak, AKP Yulianto, mewakili Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi, Senin.

Selanjutnya, proses rekonstruksi bergeser ke lokasi tempat penggilingan padi Trosemi. Kala itu, tersangka IA mengajak Retno berhubungan intim namun ditolak.

IA langsung mengambil sebatang ranting pohon dan memukul ke pelipis Retno. Retno hanya bisa duduk sembari menangis dan minta diantar pulang ke rumahnya di Rusunawa Begalon, Panularan, Laweyan, Kota Solo.

IA lantas memboncengkan Retno dan mengatakan akan mengantarnya pulang. Sesampainya di areal persawahan di Desa Trosemi, Kecamatan Gatak, IA menghentikan laju kendaraan.

Dia kembali mengajak Retno berhubungan intim namun ditolak lagi. Bahkan, Retno sempat mencaci maki IA.

IA naik pitam dan mengambil balok kayu di pinggir areal persawahan. Dia lantas memukul bagian belakang kepala Retno tiga kali. Retno langsung tak sadarkan diri setelah dipukul kepalanya.

Saat Retno tak sadarkan diri itu, IA menyetubuhi Retno di pinggir areal persawahan yang kondisinya gelap dan sepi. Saat adegan itu, polisi menggunakan boneka untuk menggantikan Retno.

“Ada 22 adegan yang diperagakan tersangka dan saksi di tiga lokasi berbeda. Saya hanya mengamankan pelaksanaan proses rekonstruksi lantaran tidak mengetahui proses penyidikan kasus itu,” ujar Kapolsek.

Sementara itu, seorang warga Desa Trosemi, Kecamatan Gatak, Samsudin, mengatakan lokasi kejadian sangat sepi dan gelap pada malam hari. Tidak ada lampu penerangan jalan di pinggir lahan pertanian.

Saking gelapnya, pengguna jalan tak terlihat saat melewati jalan itu. Saat kejadian, warga setempat tidak mengetahui ada penganiayaan anak di bawah umur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya