SOLOPOS.COM - Punden Bawang yang diyakini merupakan petilasan selir Joko Tingkir di Dusun Bawang, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen. (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN - Wisata religi di Kabupaten Sragen ternyata cukup banyak, selain Makam Pangeran Samodro yang berlokasi di Gunung Kemukus, Sumberlawang. Salah satunya adalah Petilasan Selir Joko Tingkir.

Petilasan ini berlokasi di Dusun Bawang, Desa Poleng, Kecamatan Gesi yang berjarak 18 km dari Kota Sragen. Di perkampungan yang relatif terpencil itu tersimpan cerita tentang petilasan selir Joko Tingkir, raja Kerajaan Pajang bergelar Hadiwijaya yang berkuasa pada 1549-1582.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Prajurit TNI Sragen Meninggal Karena Covid-19 Diabadikan Jadi Nama Jalan

Di dusun ini terdapat bangunan cungkup yang berada di atas bukit. Cungkup itu berada di bawah pepohonan yang rindang. Di dalamnya terdapat tiga buah makam yakni Sih Leduni yang dipercaya sebagai selir dari Joko Tingkir, Sih Sampurna, putra dari Sih Leduni dan makam seorang nenek yang mengabdi kepada selir raja itu.

Punden Bawang selama ini kerap dikunjungi oleh warga. Para peziarah tak hanya datang dari Sragen, tetapi juga dari luar Jawa. Sebelum diperbaiki oleh warga sekitar, bangunan cungkup itu masih beratap daun lontar.

Punden Tingkir

Selain petilasan itu, ada wisata religi lainnya di Sragen yang terkait dengan Joko Tingkir. Wisata itu adalah Punden Tingkir yang berlokasi di Dukuh Sangiran, Desa Krikilan, Kalijambe, Sragen. Bagi warga setempat, Punden Tingkir menyimpan banyak misteri. Warga tidak tahu siapa orang yang telah dimakamkan di Punden Tingkir itu.

Berdasar cerita yang diwariskan secara turun temurun, konon Punden Tingkir merupakan petilasan dari Joko Tingkir, seorang raja Keraton Pajang (1550-1582) yang bergelar Sultan Hadiwijaya. Oleh warga, sejumlah batu nisan itu dipercaya sebagai makam para pengikut Joko Tingkir yang meninggal dunia dalam perjalanan.

Baca Juga: Tracing Klaster Covid-19 Ponpes Kauman Solo Diperluas, 100-An Orang Dites Antigen dan PCR

Selama ratusan tahun, warga menjadikan Punden Tingkir sebagai tempat yang keramat. Oleh sebab itu, dahulu warga jarang menjamah kawasan itu karena terkesan angker. Namun, berkat polesan tangan dari para anggota karangtaruna desa setempat, Punden Tingkir mampu disulap menjadi objek wisata.

Forum Remaja Sangiran (Forsa) mengemas Punden Tingkir menjadi tempat wisata secara swadaya. Belakangan, Punden Tingkir biasa menjadi jujukan para anak sekolah untuk berkemah atau outbond. Sejumlah komunitas motor juga pernah berkemah di Punden Tingkir. Pemandangan alam di atas bukit dan beberapa spot selfie menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya