SOLOPOS.COM - Pasar Tenggar di Desa Jeblogan, Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, Sabtu (28/3/2020), tutup. (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga pasar tradisional di Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, ditutup sementara untuk mencegah penularan virus corona (Covid-19).

Tiga pasar tradisional itu selama ini menjadi pusat kegiatan ekonomi masyarakat Karangtengah. Ketiganya meliputi Pasar Tenggar di Desa Jeblogan, Pasar Gading di Desa Purwoharjo, dan Pasar Belang di Desa Temboro.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Camat Karangtengah, Tri Wiyatmoko, saat dihubungi Solopos.com, Sabtu (28/3/2020), mengatakan tiga pasar tersebut tidak buka setiap hari. Tiga pasar tradisional di Karangtengah, Wongiri, itu buka hanya ketika hari pasaran tertentu.

3 Orang Sembuh, Tak Ada Lagi Pasien Positif Corona di RSUD dr Moewardi Solo

Pasar Tenggar buka saat pasaran Pon, Pasar Belang buka saat Legi, dan Pasar Gading buka saat Wage.

“Meskipun hanya buka saat hari pasaran tertentu, pasar tersebut ramai pengunjung. Pedagang dari luar daerah juga memadati pasar tersebut, terutama Pasar Gading di Desa Purwoharjo,” kata Tri.

Ketentuan batas waktu penutupan tiga pasar pasar tradisional di Karangtengah, Wonogiri, itu menyesuaikan perkembangan persebaran Covid-19, khususnya di Karangtengah.

WHO: Semprotan Disinfektan ke Badan Sangat Bahaya!

“Di masing-masing desa telah dibentuk sukarelawan desa lawan Covid-19. Tujuannya untuk mencegah persebaran Covid-19. Salah satu tugasnya mendata warga perantau yang masuk Karangtengah sekaligus memonitor kondisi kesehatannya,” ulas Tri.

Bentuk Posko Pemudik

Tokoh masyarakat Karangtengah yang juga anggota DPRD Wonogiri, Supriyanto, mengatakan sejak 10 Maret 2020 hingga 27 Maret 2020 jumlah pemudik yang datang di Karangtengah ada 816 orang.

Selain menutup tiga pasar tradisional, pemerintah Kecamatan Karangtengah, Wonogiri, juga membentuk posko setiap desa di Karangtengah guna mendata perantau yang pulang kampung.

Ini Prosedur Permohonan Keringanan Cicilan Kredit ke Perbankan: Tak Semua Bisa!

Posko tersebut berada di balai desa dan wilayah perbatasan atau gerbang masuk menuju desa. Ada dua satuan tugas (satgas) yang dibentuk di setiap desa.

Pertama, satgas dusun yang beranggotakan kepala dusun (kadus) dan ketua RT setempat. Tugas mereka mendata warga perantau yang datang di daerah masing-masing.

Kedua, satgas pemuda atau karang taruna yan bertugas berjaga selama 24 jam di wilayah perbatasan. Mereka ditugaskan mencatat keluar-masuk kendaraan yang melintasi desa. Setiap kendaraan yang melintas disemprot disinfektan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya