SOLOPOS.COM - Sejumlah pengunjung melihat-lihat barang di salah satu lorong di Pasar Klewer sisi barat, Rabu (7/6/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Klewer Solo bakal menerapkan transaksi sistem elektronik (e-transaksi).

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo bersama Bank BTN bakal menerapkan sistem transaksi elektronik (e-transaksi) berbasis aplikasi di Pasar Klewer.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Transaksi elektronik dengan aplikasi Quick Respons Payment (QRP) ini merupakan pilot project untuk mengurangi transaksi uang tunai di Pasar Klewer. Selain itu juga menjadi bagian dari program Solo Smart City.

BTN Solo telah memaparkan program e-transaksi tersebut di hadapan Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, Selasa (29/8/2017). Rudy menjelaskan e-transaksi di Pasar Klewer adalah kelanjutan dari pengembangan program e-retribusi yang juga bekerja sama dengan BTN.

“Jika e-retribusi itu transaksi antara pedagang dengan pemerintah kaitannya sebagai pengelola retribusi, kalau e-transaksi ini antara pedagang dan pembeli,” kata Rudy saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa.

Dengan e-transaksi, pedagang dan pembeli bisa bertransaksi menggunakan smartphone atau ponsel. “Jadi tidak pakai mesin electronic data capture [EDC]. Tapi pakai ponsel, ada aplikasinya, kemudian dipindai pada barcode pada barang dagangannya. Teknisnya seperti apa nanti dari BTN,” papar Rudy.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Subagiyo, menjelaskan Wali Kota sangat berkeinginan mengurangi peredaran uang tunai di Pasar Klewer dengan transaksi elektronik. Keinginan ini kemudian ditangkap BTN.

“Kebetulan memang perputaran uang di Pasar Klewer ini kan sangat tinggi, sehari saya perkirakan bisa mencapai Rp5 miliar,” kata Subagiyo.

Kendati baru paparan program, program e-transaksi segera diterapkan paling lambat bulan depan. “Rencananya setelah 9 September, insya Allah sudah ada sosialisasi kepada pedagang di Pasar Klewer.”

Branch Manager BTN Solo, Dwihatmo Arisumasto, menyebut e-transaksi di Pasar Klewer merupakan pengembangan dari e-retribusi. Paparan kepada Wali Kota Solo, Selasa lalu, juga masih merupakan paparan awal mengingat sampai saat ini BTN Solo masih menunggu petunjuk teknis operasional e-transaksi dari kantor BTN pusat.

Namun, Dwihatmo menargetkan e-transaksi di Pasar Klewer bisa diterapkan bulan depan. “Kami juga baru mengajukan izin kepada Otoritas Jasa Keuangan [OJK] mengingat e-transaksi dengan aplikasi QRP ini masih sangat baru, secara nasional baru BTN yang punya program ini,” kata Dwihatmo.

Secara umum, Dwihatmo menjelaskan aplikasi QRP merupakan aplikasi yang bisa dioperasikan di ponsel untuk memudahkan pembayaran dengan cara memindai kode QR atau barcode pada barang dagangan.

Saldo nasabah atau pembeli secara otomatis akan terpotong setelah memindai barcode pada barang dagangan yang akan dibeli. Jika pembeli tidak memiliki aplikasi QRP, bisa memakai QRP milik pedagang.

Pedagang akan memindai kartu ATM milik pembeli kemudian menuliskan nilai transaksinya dan secara otomatis uang akan masuk ke rekening penjual. “Kebetulan pedagang di Pasar Klewer terutama pemilik kios semuanya sudah menjadi nasabah BTN. Namun untuk penerapan QRP di sana tetap butuh sosialisasi,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya