SOLOPOS.COM - ilustrasi (manipi.wordpress.com)

Solopos.com, SOLO — Fenomena angin monsun timur yang menerjang Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara, selain menjadi penyebab suhu dingin termasuk di wilayah Solo, ternyata juga memiliki sejumlah dampak.

Dampak dari angin monsun timur yang berembus dari Benua Australia ini antara lain mengakibatkan embun upas atau embun beku di sejumlah dataran tinggi, seperti Dieng, atau sekitar kaki pegunungan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal ini disebabkan pada saat puncak kemarau, suhu udara lebih dingin dan permukaan bumi lebih kering sehingga panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa.

Hal tersebut jadi penyebab suhu udara musim kemarau lebih dingin daripada suhu udara musim hujan seperti yang dirasakan di Solo dan sekitarnya saat ini. Selain itu kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit  yang dibuktikan dengan rendahnya kelembapan udara.

Data yang diperoleh Solopos.com dari BMKG, kejadian fenomena embun upas ini cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng. Tercatat empat kali kejadian embun upas di Dieng pada 2021. Sedangkan tahun ini, sudah terjadi dua kali, tepatnya pada Januari dan 25 Juli 2022.

Baca Juga: Fenomena Ini Jadi Penyebab Suhu Dingin di Solo, Ngerasain Enggak Lur?

Fenomena ini juga mengakibatkan dampak negatif bagi lingkungan sekitar. Bagi masyarakat Dieng, embun upas ini biasa disebut embun racun. Hal itu karena ketika suhu udara dingin tercipta embun yang kaku atau beku di sekitar tanaman.

Akibatnya tanaman-tanaman tersebut mati karena suhu dingin. Dikutip dari siaran pers BMKG, Rabu (27/7/2022), kerusakan tersebut tidak dapat dihindari jika embun beku tiba lebih awal sebelum masa panen.

Dampak Positif

Meskipun memberi dampak negatif, embun beku Dieng juga ternyata mendatangkan dampak positif. Karena kemunculan embun beku akibat suhu dingin ekstrem menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Dieng.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Solo Rabu 27 Juli: Pagi hingga Siang Hari Ini Cerah

Seperti diberitakan sebelumnya, penyebab suhu udara di Kota Solo terasa lebih dingin terutama pada malam hari dalam beberapa hari terakhir tidak lepas dari fenomena angin monsun dari timur atau Benua Australia ke Benua Asia.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Jawa Tengah, Iis Widya Harmoko, mengatakan angin ini menyebabkan suhu udara dingin di Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Selain memunculkan suhu dingin, adanya angin monsun timur ini juga menyebabkan berkurangnya awan dan hujan di Pulau Jawa.

“Cuaca yang dingin di malam hari, tidak lepas dari adanya angin monsun timur. Ini tidak hanya berlaku di Jawa Tengah, tetapi seluruh Pulau Jawa, Bali, hingga Nusa Tenggara,” terangnya saat dihubungi Solopos.com, Selasa (26/7/2022).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Solo Selasa 26 Juli: Cerah Ceria Sepanjang Hari Ini Lur

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya