SOLOPOS.COM - Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati (tengah) menyosialisasikan tentang pentingnya protokol kesehatan selama Sragen zona merah Covid-19 di aula Kecamatan Mondokan, Sragen, Kamis (17/6/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Kepala Desa atau Kades Brojol, Kecamatan Miri, Sragen, dinyatakan positif Covid-19. Sebelumnya, dia menjadi pengiring pengantin ke Kabupaten Kudus.

Hal itu membuat warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster Kudus yang ada di wilayah Kecamatan Miri, Sragen, terus bertambah Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen mencatat ada 18 orang yang terpapar Covid-19 di wilayah Kecamatan Miri itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala DKK Sragen dr. Hargiyanto saat ditemui wartawan di Mondokan, Sragen, Kamis (17/6/2021), menyampaikan di Desa Brojol ada 14 orang yang terpapar Covid-19 dari klaster Kudus, salah satunya Kades Brojol Aziz Purnomo yang sekarang isolasi mandiri di Technopark Sragen.

Baca Juga: SBS Minta Maaf Terkait Racket Boys, Begini Respons Warganet

Dia mengatakan untuk kasus di Brojol, Miri, puskesmas sudah melakukan tracing sebanyak 45 orang tetapi hasil swab PCR sampai sekarang belum keluar.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati menyampaikan di Brojol itu kepala desanya mengiring pengantin ke Kudus bersama keluarga dan setelah pulang positif. Dia mengatakan kades itu sekarang isolasi mandiri di Technopark Sragen. Yuni, sapaan akrabnya, curiga kalau kasus di Miri itu merupakan varian baru delta atau B.1.617.

Atas kecurigaan itu, Yuni meminta DKK mengirim sampel spesimen empat orang ke laboratorium Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta untuk melakukan uji whole genome sequencing.

“Empat sampel speismen sudah dikirim. Uji genome itu butuh waktu lama, yakni 2 pekan sampai sebulan. Sambil menunggu hasilnya, kami melakukan antisipasi. Jumat besok (18/6/2021), kami menerjunkan sukarelawan dan satgas desa untuk penyemprotan disinfektan satu desa di Brojol. Selain itu, sebanyak 250 orang lanjut usia (lansia) yang berisiko tinggi divaksin semua selama sehari itu harus rampung,” jelasnya.

Bupati menerangkan penyemprotan massal dan vaksinasi lansia massal itu dilakukan karena muncul klaster Kudus di Brojol. Kalau hasil uji whole genome sequencing itu betul menunjukkan varian baru delta itu, kata Yuni, setidaknya Satgas Kabupaten sudah melakukan swab test. Sebaliknya, bila hasil uji di UGM itu menunjukkan bukan varian delta, Yuni bisa bersyukur dan sudah melakukan antisipasi semua.

Baca Juga: Mantap! Menteri Desa Sebut Bupati Wonogiri Layak Jadi Gubernur

Camat Miri, Ancil Sudarto, menjelaskan untuk kegiatan penyemprotan massal pada Jumat ini melibatkan tenaga dari tingkat kabupaten, kecamatan, dan sukarelawan desa. Selain itu, Ancil juga menyiapkan vaksinasi untuk warga lansia di Brojol dengan target minimal 100 orang.

“Besok penyemprotan serentak satu desa. Kalau satu warga yang meninggal itu di Desa Sunggingan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya