SOLOPOS.COM - Supeltas Eko Ribut (JIBI/Solopos/Facebook Fanpage Kota Solo)

Solopos.con, SOLO – PT Jasa Rahara (Persero) menjadikan supeltas sebagai sasaran bantuan program traffic hero. Bantuan program tersebut diberikan sebagai penghargaan kepada masyarakat yang membantu mencegah terjadinya lakalantas.

Berdasarkan data dari Jasa Raharja dan Korlantas Polri, sebanyak 70% korban kecelakaan lalu lintas (lakalantas) berasal dari kategori usia produktif, kalangan pelajar, dan mahasiswa. Sejumlah langkah dilakukan guna menekan angka itu salah satunya meningkatkan kesadaran tertib berlalu lintas.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Di Kota Bengawan, peran supeltas atau sukarelawan pengatur lalu lintas cukup vital, utamanya untuk mengurai kepadatan kendaraan di persimpangan. Praktis, tugas mereka juga berdampak pada penurunan angka lakalantas.

Baca Juga: Para Supeltas di Colomadu Dikumpulkan di Hotel Alana, Ada Apa?

Atas dasar itulah, supeltas menjadi sasaran program traffic hero PT Jasa Rahara (Persero). Program tersebut adalah pemberian penghargaan kepada masyarakat yang membantu mencegah terjadinya lakalantas.

Direktur Hubungan Kelembagaan PT Jasa Raharja, Munadi Herlambang, mengatakan pihaknya memberikan bantuan berupa rompi, topi, dan senter sebagai kelengkapan saat mengatur lalu lintas. “Kami juga memberikan bantuan modal usaha agar istri supeltas bisa meningkatkan pendapatan. Bantuan lain berupa sembako sebanyak 250 paket,” kata dia, kepada wartawan, usai serah terima bantuan di Balai Kota Solo, Selasa (21/12/2021).

Bantuan berupa perlengkapan supeltas itu diserahkan kepada 100 anggota terdaftar. Bantuan lain ke depan adalah program beasiswa bagi putra-putri supeltas.

Baca Juga: Satlantas Sukoharjo Kumpulkan Lagi Supeltas & Driver Ojek, untuk Apa?

“Rencananya, kami enggak hanya menyasar supeltas, tapi traffic hero lain seperti pencari ranjau paku, penambal jalan sukarela, dan sejenisnya. Apapun yang dilakukan sukarelawan ini adalah langkah baik sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan lalu lintas,” jelas Munadi.

Di sisi lain, hingga November 2021, PT Jasa Raharja telah menyerahkan santunan korban kecelakaan senilai Rp2,15 triliun naik 1,7% dari periode yang sama di 2020 yang senilai Rp2,12 triliun. Sementara untuk santunan luka-luka, PT Jasa Raharja sudah bekerjasama dengan 2.352 rumah sakit di seluruh Indonesia sehingga 90,31% biaya rawatan dapat dibayarkan melalui mekanisme transfer kepada rumah sakit.

Salah seorang supeltas yang menerima bantuan, Margono, mengaku bersyukur dengan bantuan tersebut. Menurutnya, bantuan perlengkapan supeltas sangat bermanfaat untuk bekerja. Pria 40 tahun yang bertugas di Simpang Ngemplak itu menyebut pendapatannya sempat turun pada awal Pandemi sehingga, bantuan sembako cukup dinantikan.

Baca Juga: Dusun Jati Karanganyar Juara I Lomba Kampung Tertib Lalu Lintas

“Anggota supeltas resmi terdaftar di Solo sekitar 120 orang. Pendapatan tidak menentu. Kalau sepi paling Rp15.000 per hari dan kalau ramai bisa Rp60.000. Setiap beberapa waktu sekali, lokasi kerja kami ditukar,” terang warga Boyolali itu, di lokasi yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya