SOLOPOS.COM - Marsono, 65, menerima uang ganti rugi (UGR) sawah warisan orang tuanya yang terdampak jalan tol Solo-Jogja di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Selasa (14/6/2022). (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Mendapat uang ganti rugi (UGR) atas lahan terdampak proyek tol Solo-Jogja tak membuat warga di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko berfoya-foya. Di antara warga yang menjadi orang kaya baru (OKB) itu ada yang memanfaatkannya untuk usaha produktif.

Seperti Bardiman, 73, warga Desa Demakijo. Sawah milik keluarganya seluas 2.926 meter persegi terdampak proyek tol Solo-Jogja. Bardiman menjadi penerima UGR terbanyak di Demakijo senilai Rp3,3 miliar.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Bardiman menjelaskan UGR yang diterima masih dibagi dengan satu ahli waris lainnya, yakni kakaknya. Soal penggunaan UGR, Bardiman menjawab dengan mantap menggunakan uang yang dia terima untuk membeli sawah.

Dia sudah mengincar sawah di wilayah Kecamatan Kebonarum sebagai pengganti sawah warisan yang selama bertahun-tahun digarap dan bisa digunakan untuk menghidupi keluarganya.

“Soalnya saya petani, biar ada yang bisa digarap lagi,” kata Bardiman saat ditemui wartawan seusai menerima UGR di kantor Desa Demakijo, Selasa (14/6/2022).

Baca Juga: TKD Demakijo Klaten Terdampak Jalan Tol, Pemdes Cari Pengganti

Lain halnya dengan Marsono, 65, warga Desa Blimbing, Kecamatan Karangnongko yang juga menerima UGR. Marsono menjelaskan sawah seluar 2.592 meter persegi warisan orang tuanya terdampak proyek tol Solo-Jogja.

Marsono yang sudah 25 tahun menjadi pegawai honorer DPUPR yang mengurusi sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah itu menerima UGR atas sawah terdampak tol senilai Rp2,9 miliar atau menjadi penerima terbanyak kedua setelah Bardiman.

Marsono menuturkan sawah yang bakal terkena jalan tol merupakan sawah warisan orang tuanya yang berada di Demakijo.

Soal penggunaan uang tersebut, Marsono menuturkan masih akan dibagi lagi dengan ahli waris lainnya.

Baca Juga: 200-an Saluran Irigasi di Klaten Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja

“Saudara saya banyak. Nanti dibagi sembilan orang. Kemarin sudah dicatat persentase pembagiannya. Kalau saya paling hanya dapat cepek kok [sekitar Rp100 juta]. Kalau bagian saya nanti masih dibahas lagi dengan anak-anak,” ungkap dia.

Marsono mengaku senang dengan nilai yang diberikan pemerintah untuk pembebasan sawah miliknya. Pasalnya, nilai UGR lebih tinggi ketimbang sawah dijual secara pribadi.

“Kalau bagi saya senang. Daripada dijual secara pribadi tidak sampai sebesar itu,” ungkap dia.

Kepala Desa (Kades) Demakijo, Ery Karyatno, mengatakan ada 31 sawah hak milik terdampak proyek tol Solo-Jogja di Demakijo. Dari jumlah itu, tim pembebasan lahan tol membayarkan UGR untuk 29 bidang.

Baca Juga: 375 Hektare Lahan Pertanian Klaten Terdampak Jalan Tol Solo-Jogja

Sementara, dua bidang lainnya belum dicairkan lantaran masih ada permasalahan internal dan satu bidang lainnya masih dicari keberadaan ahli waris pemilik lahan. Ery mengingatkan warga yang menerima UGR agar mengelola uang sebaik mungkin.

“Hati-hati menggunakan dana. Dikelola dengan sebaik-baiknya,” kata Ery.

Kasi Pengadaan Lahan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Sulistiyono, mengatakan total nilai UGR yang dicairkan di Desa Demakijo untuk 29 bidang lahan sekitar Rp38 miliar. Nilai UGR terbesar atas bidang lahan terdampak di Demakijo yakni Rp3,3 miliar dan terkecil Rp4,4 juta.

“Nilai UGR ini bisa dibilang masyarakat beruntung. Karena di sini untuk UGR yang diterima harganya lebih tinggi dibandingkan harga umum. [UGR] yang dibayarkan dua kali lipat,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya