SOLOPOS.COM - Gua kuno yang jadi petilasan Pangeran Mangkubumi di Dukuh Gebangkota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, Minggu (19/9/2021).(Moh. Khodiq Duhri/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN — Wisata sejarah di Sragen tampaknya akan semakin lengkap. Sebuah gua kuno yang pernah menjadi tempat persembunyian Pangeran Mangkubumi di Dukuh Gebangkota, Desa Gebang, Masaran, Sragen, dikembangkan menjadi objek wisata baru di Bumi Sukowati.

Puluhan warga dukuh setempat bekerja bakti membersihkan lingkungan di sekitar gua petilasan Pangeran Mangkubumi tersebut pada Minggu (19/9/2021).

Promosi Pegadaian Area Surabaya 2 Gelar Festival Ramadan 2024 di 2 Lokasi

“Menurut cerita yang diwariskan secara turun temurun, gua ini konon mampu menampung warga satu kampung yang bersembunyi dari kejaran pasukan Belanda. Sulit dipercaya, tapi bisa jadi benar karena kesaktian dari Pangeran Mangkubumi. Mungkin juga karena jumlah warga satu kampung saat itu belum banyak,” papar Giyanto, tokoh masyarakat lain di Desa Gebang.

 Baca Juga: UPK DAPM Kedawung Sragen Bagi-Bagi Sembako Senilai Total Rp70 Juta

Menghindari Kejaran VOC

Diceritakan, pertemuran antara Pangeran Mangkubumi melawan pasukan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) dikenal dengan peperangan Mangkubumen pada 1746-1757.

Sebelum dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamengku Buwono ke I, Pangeran Mangkubumi gigih memberi perlawanan terhadap VOC. Merasa keberatan dengan langkah kakaknya, Paku Buwono (PB) II yang menjalin kerja sama dengan VOC, Pangeran Mangkubumi memilih keluar dari Bumi Mataram.

Keputusan tersebut menuai dukungan dari Pangeran Adipati Arya Mangkunegara atau RM Said yang bergelar Pangeran Sambernyawa. Pangeran Mangkubumi dikenal sebagai panglima perang yang sangat tangguh dan sulit ditaklukkan. Bersama Pangeran Sambernyawa, Pangeran Mangkubumi berhasil membebaskan beberapa daerah dari cengkeraman VOC.

Baca Juga: Gua Kuno Tempat Persembunyian Pangeran Mangkubumi Jadi Objek Wisata di Sragen

Keberhasilan membebaskan sejumlah daerah dari cengkeraman VOC itu membuat Pangeran Mangkubumi memiliki pengikut 3.000 prajurit. Pada tahun 1747, jumlahnya meningkat pesat menjadi 13.000 prajurit. Di antara mereka terdapat 2.500 prajurit berkuda. Gerilya menjadi siasat perang Pangeran Mangkubumi untuk menghindari kejaran VOC.

Bumi Sukowati menjadi salah satu tempat bergerilya Pangeran Mangkubumi. Dia sempat mendirikan pemerintahan Projo Sukowati di Pandak Karangnongko, Desa Krikilan, Masaran, Sragen. Pendapa yang berdiri di kampung itu dijadikan sebagai pusat pemerintahan Projo Sukowati.

Karena alasan keamanan, Pangeran Mangkubumi akhirnya meninggalkan pendapa di Pandak Karangnongko itu. Ia kemudian bergerilya ke Gebang yang berjarak sekitar 3 km dari lokasi.

Di Gebang, Pangeran Mangkubumi memiliki tempat yang nyaman untuk bersemedi sekaligus bersembunyi dari kejaran pasukan Belanda. Tempat tersebut adalah sebuah gua yang berada di tepi sungai. Gua yang berada di bawah pohon beringin dikenal sebagai tempat pertapaan Pangeran Mangkubumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya