SOLOPOS.COM - Menkop UKM, Teten Masduki (tengah) bersama Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati meninjau lahan factory sharing di Dukuh Godegan, Kragilan, Gemolong, Sragen, Selasa (28/9/2021). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menjadi dengan harta paling sedikit di Kabinet Indonesia Maju.

Berdasarkan data Laporan Kekayaan Harta Pejabat Negara (LKHPN) di KPK, Teten Masduki “termiskin” dengan total harta Rp4,2 miliar.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Jumlah itu sudah mengalami pertambahan sebesar Rp389 juta dari 2020 yakni Rp3,9 miliar.

Dalam catatan KPK, Teten memiliki 12 bidang tanah dan bangunan pada 2021 senilai Rp1,3 miliar.

Teten juga tercatat mempunyai dua kendaraan berupa mobil dengan nilai keseluruhan Rp492 juta. Kendaraan pribadi milik Teten adalah Toyota Fortuner (2014) senilai Rp392 juta dan Daihatsu Xenia (2011) senilai Rp100 juta.

Baca Juga: Diluncurkan Menteri Teten Masduki di Solo, Apa Itu Klinik UMKM?

Teten mempunyai harta bergerak lainnya dengan nilai Rp218 juta, simpanan kas dan setara kas senilai Rp2,2 miliar.

Siapakah Teten Masduki? Dihimpun Solopos.com, Jumat (22/4/2022), dari berbagai sumber Teten adalah seorang aktivis antikorupsi yang kini bergabung di pemerintahan Joko Widodo.

Ia menjabat sebagai Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah sejak 23 Oktober 2019. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan Indonesia sejak 2 September 2015 hingga 17 Januari 2018.

Terlahir pada 6 Mei 1963 dari keluarga petani, masa kecil Teten dihabiskan di Kecamatan Balubur Limbangan, Garut, Jawa Barat.

Baca Juga: Teten Masduki: 82,82 Persen Usaha di Indonesia Terdampak Pandemi

Ia tamat dari SMAN 1 Cicalengka lalu mengambil jurusan kimia di IKIP Bandung dan lulus dengan gelar doktorandus (Drs) pada 1987.

Pada tahun 2012 Teten mencalonkan diri sebagai wakil gubernur mendampingi Rieke Diah Pitaloka dalam Pilgub Jawa Barat 2013. Pasangan Rieke-Teten (Paten) yang diusung PDIP ini kalah.

Pada 2 September 2015, Teten terpilih menjadi Kepala Staf Kepresidenan menggantikan Luhut Binsar Panjaitan yang telah lebih dulu ditunjuk Presiden Joko Widodo menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan.

Empat tahun bertugas sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Teten lantas dilantik sebagai Menteri Koperasi dan UKM pada 23 Oktober 2019.

Baca Juga: Kisah Menkop UKM Teten Masduki: Dulu Guru Matematika dan Dijuluki Panglima Domba

Sebelum bergabung dalam pemerintahan Jokowi, Teten Masduki dikenal sebagai seorang aktivis antikorupsi di Indonesia. Dia pernah tiga bulan menjalani kursus kepemimpinan LSM di El Taller di Tunisa pada 1989.

Nama Teten mencuat ketika Indonesia Corruption Watch (ICW) yang dipimpinnya membongkar kasus suap yang melibatkan Jaksa Agung (saat itu) Andi M. Ghalib pada masa pemerintahan B.J. Habibie.

Inilah kali pertama dalam sejarah ada sebuah LSM mampu memaksa seorang pejabat tinggi negara turun dari jabatannya.

Sebagai aktivis yang kerap berhadapan orang-orang yang diduga terlibat kasus korupsi, Teten sering mendapat intimidasi. Ketika berhadapan dengan Andi M. Ghalib, dia mendapat tuduhan mencemarkan nama baik.

Baca Juga: Pakai Selimut karena Kedinginan di Afghanistan, Teten Masduki Dikira Ulama

Berkat kegigihannya mengungkap kasus tersebut, Teten dianugerahi Suardi Tasrif Award 1999.

Koordinator Indonesia Corruption Watch ini juga mendapat penghargaan Ramon Magsaysay 2005 dari Yayasan Magsaysay, Filipina, atas perjuangannya dalam upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya