SOLOPOS.COM - Normalisasi aliran sungai Kece oleh surelawan, Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWSBS) untuk mencegah banjir di empat kawasan di Kecamatan Baki yaitu Desa Keden, Gentan Raya I, Desa Widorejo pada Selasa (13/9/2022) (Solopos.com/ Tiara Surya Madani).

Solopos.com, SUKOHARJO– Sebanyak tiga desa di Kecamatan Baki jadi langganan banjir selama 20 tahun. Banjir tersebut disebabkan meluapnya Sungai Ngece karena tertututupnya aliran sungai oleh sedimen, sampah, dan tanaman liar.

Wakil ketua relawan kali Gentan, Budi Hardoyo, saat ditemui Solopos.com pada Selasa (13/9/2022) mengatakan kawasan yang terdampak banjir  adalah Dukuh Keden, Gentan, dan Widorejo.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Budi yang juga Ketua RW 007 Dusun Keden, tempatnya, bisa terendam banjir 1 jam hingga 4 jam.

“Jika intensitasnya tinggi, dapat masuk rumah, dan mengganggu lalu lintas,” kata Budi.

Sebelum mendatangkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukoharjo melaksanakan bersih sungai hanya dengan relawan kali Gentan (Relita) dan masyarakat setempat, karena belum mengetahui bagaimana prosedur yang tepat untuk melibatkan DPU dan BBWSBS.

“Kami sebagai warga yang sudah lama mengadakan kegiatan ini [bersih sungai],” kata Budi.

Masyarakat telah melaksanakan musyawarah sejak tiga bulan sebelum mengajukan permohonan pada instansi terkait untuk membantu dalam upaya normalisasi Sungai Ngece.

“Sasaran pertama ke BBWSBS, DPUPR [Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang], BLH [Badan Lingkungan Hidup], BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah], Dinkes [Dinas Kesehatan], sampai Kecamatan Baki, dan Grogol,” lanjut Budi.

Setelah musyawarah tiga bulan dan dengan sukarelawan membedah tumbuhan liar di sepanjang aliran sungai.

“BBWSBS datang dengan alat berat, jadi datangnya setelah pembedahan jalur sungai oleh ranting-ranting [tanaman liar],” lanjut Budi.

Normalisasi sungai Ngece oleh sukarelawan, DPU, dan BBWSBS bagian dari upaya masyarakat karena tidak menemukan titik temu bagaimana mengatasi banjir yang terjadi di tiga kawasan kecamatan Baki.

Juru tanggul Bengawan Solo, Golis Dioni, mengatakan terdapar 12 lokasi di Sungai Ngece yang akan dilaksanakan normalisasi.

“Ada 50 personel, dan 2 alat berat. Kondisi sungai bila hujan tidak bisa menampung air, sedimennya ada empat lokasi,” kata Golis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya