SOLOPOS.COM - M. Shulton Fajar (Solopos/Chrisna Chanis Cara)

Solopos.com, SOLO — Hukuman larangan beraktivitas di kompetisi resmi selama lima tahun yang dijatuhkan pada bek PSIM Jogja, Achmad Hisyam Tolle, mengundang reaksi beragam dari publik sepak bola Indonesia.

Sejumlah pihak menilai sanksi tersebut setimpal dengan ulahnya yang menendang dan memukul pemain Persis Solo serta mengintimidasi wartawan di Derbi Mataram beberapa waktu lalu. Apalagi jika melihat riwayat aksi kekerasan pemain 25 tahun itu sejak membela Persebaya Surabaya (sekarang Bhayangkara FC) tahun 2014.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun ada pula yang menganggap hukuman larangan bermain lima tahun terlalu berat karena membuat Tolle terancam pensiun dini. Gelandang Persis Solo yang juga korban kekerasan Tolle, M. Shulton Fajar, menjadi salah satu pihak yang kaget dengan beratnya hukuman Tolle. Meski menyayangkan aksi brutal Tolle di Derbi Mataram, dia tak menyangka sang pemain bakal disanksi larangan bermain lima tahun.

“Jujur saya kaget, saya pikir cuma beberapa tahun. Sebagai sesama pemain profesional, saya kasihan juga karena hukuman itu bisa mengancam kariernya,” ujar Shulton saat dihubungi Solopos.com, Minggu (27/10/2019).

Mantap Maju Pilkada Wonogiri, Pengusaha Properti Ini Dekati 3 Parpol

Jika tidak mengajukan banding, Tolle otomatis baru bisa kembali ke kompetisi PSSI pada usia 30 tahun, umur yang terhitung sudah uzur untuk pesepakbola. Meski bersimpati dengan nasib Tolle, Shulton menghormati keputusan Komdis PSSI yang menjatuhkan hukuman sedemikian berat.

Gelandang yang sempat membela PSIM musim lalu itu menilai PSSI memiliki maksud baik agar kekerasan di sepak bola tak terus berulang.

Disewa Pengusaha, Berapa Tarif Prostitusi Online PA?

“Mungkin hukuman ini benar-benar ingin menciptakan efek jera. Ini konsekuensi juga bagi tindakan buruk Tolle,” ucap Shulton.

Sang pemain hingga kini belum mendapat permintaan maaf secara langsung dari Tolle atas insiden tendangan “kungfu” di Stadion Mandala Krida. Shulton mengaku sudah mengikhlaskan tindakan brutal Tolle padanya.

Lagi! Iphone Meledak Tewaskan Penggunanya

Beberapa hari lalu Tolle sempat meminta maaf pada Persis Solo lewat akun Instagramnya @achmadhisyamtolle.

“Pertama-tama saya memohon maaf atas perilaku saya yang buruk sebagai pesepak bola profesional, khususnya saya meminta maaf kepada pemain Persis Solo yang bersangkutan dan juga kepada wartawan.”

Amien Rais Tak Restui Prabowo Jadi Menteri Jokowi, Tapi...

Wartawan Goal Indonesia yang menjadi korban intimidasi, Lukas Budi Cahyono, juga mengaku kaget dengan hukuman lima tahun bagi Tolle.

Di sisi lain, dia mengapresiasi PSSI yang berani memberikan hukuman tegas bagi pelaku kekerasan di lingkungan sepak bola. Dia berharap kekerasan dalam bentuk apapun tak berulang di dunia si kulit bundar Indonesia.

28 Oktober 2019 Didi Kempot Tampil di Jogja, 3.000 Sobat Ambyar Sudah Beli Tiket

Sebagai informasi, Budi diintimidasi saat memotret tendangan “kungfu” Tolle pada Shulton. Tolle dan rekannya, Aldaier Makatindu, menekan Budi agar menghapus foto-foto tersebut.

“Sanksi Komdis harus dihormati karena keputusan itu pasti sudah didahului investigasi di lapangan. Saya hanya bisa berharap kekerasan terhadap jurnalis tak terulang lagi karena kami bekerja dilindungi dengan UU Pers,” ujar Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya