SOLOPOS.COM - Arus lalu lintas di simpang Tugu Kartasura, Sukoharjo, Kamis (14/4/2022) sore. (Solopos-Magdalena Naviriana Putri)

Solopos.com, SUKOHARJO — Geliat perekonomian di Kartasura, Sukoharjo, terus berkembang. Hal ini tak lepas dari keberadaanya di titik temu berbagai daerah yang membuat Kartasura menjadi wilayah strategis.

Camat Kartasura, Joko Miranto, mengatakan wilayahnya termasuk kawasan prospektif, mengingat letaknya yang dekat dengan bandara dan juga gerbang tol. “Sangat prospektif untuk kegiatan industri, perdagangan, jasa, dan juga perumahan. Karena dekat akses bandara dan gerbang tol,” jelas, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (14/4/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di mengatakan Kartasura merpakan wilayah segitiga emas, berbatasan langsung dengan Karanganyar, Boyolali, Klaten, dan Solo. “Kalau lahan pertanian sudah pasti setiap tahunnya berkurang, bisa kita lihat sendiri sekarang ditanami beton [dibangun perumahan] maka dari itu, nantinya dialihkan fokusnya ke perdagangan dan jasa,” jelas Joko membeberkan gambaran Kartasura ke depan.

Baca Juga: Lalu Lintas Padat Sehari-Hari, Ini Lokasi Rawan Kecelakaan di Kartasura

Ekspedisi Mudik 2024

Keberadaan dua perguruan tinggi besar, yakni Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said dan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) semakin mendorong dinamika ekonomi Kartasura. Bisnis perdagangan tumbuh subur di sana.

Pada sore menjelang malam hari Kartasura seperti tak pernah tidur. Beberapa pedagang terutama kuliner masih terpantau beroperasi hingga pagi hari. Pada malam hingga pagi hari kawasan di sekitar bahu jalan daerah Pasar Kartasura menuju Tugu Kartasura dipadati dengan pedagang kuliner antara lain pedagang nasi liwet, pecel lele, jenang lemu, dan juga HIK.

Salah seorang warga, Dian Putri, mengaku diuntungkan dengan keadaan tersebut. Pasalnya dengan adanya berbagai kawasan kuliner tersebut memudahkan dia mencari makanan maupun camilan. “Lebih enak [dimudahkan], soalnya jadi lebih komplet kalau mau jajan atau beli lauk,” jelasnya saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu (16/4/2022).

Baca Juga: Bocah Kartasura Meninggal Dianiaya, Ini Saran untuk Warga dan Sekolah

Hal senada diungkapkan, anak pemilik Rumah Makan Ayam Goreng Pak Cipto, Vito Septianto, 20. Menurutnya, kawasan Kartasura terutama di Jl. Slamet Riyadi, termasuk prospektif. Hal itu juga dibuktikan dengan keberjalanan bisnis keluarga yang masih berdiri sejak 1993.

“Prospektif, saat ini sudah memiliki tujuh cabang yang tersebar di Grogol, Kartasura, Mojosongo, Wonogiri, hingga Palangkaraya. Pusatnya di Kartasura,” jelasnya.

Nasib berbeda dialami Suminah Darmo, pedagang di Pasar Kartasura. Sudah lebih sekitar 60-an tahun ia berjualan di pasar tradisional itu dan kini kondisinya tak semakin baik.

Wis 60 tahunan punjul, tapi pas pasar anyar niku nembe 30 tahun [sudah 60 tahunan lebih, tetapi berjualan di Pasar Kartasura yang baru/dua lantai baru 30 tahun],” jelasnya.

Dia mengaku omsetnya menurut setelah Pasar Kartasura dibangun dua lantai. Kebetulan ia menempati lantai II.

Baca Juga: Tak Patok Target, Kodim Sukoharjo Gelar Vaksinasi di Terminal Kartasura

Tambah sepi sing nduwur, ndek mben wong tuku ora milih. Saiki kabeh milih sing ning ngisor, wong metengkreng tuku isoh, dadi sing ning nduwur ora ono sing tuku. [Tambah sepi yang di atas, dulu orang membeli tidak memilih atas ataubawah. Sekarang semua pembeli memilih pedagang di bawah, orang membeli dari atas motor bisa, sehingga yang di atas tidak ada pembelinya],” keluhnya.

Kondisi itu membuat Suminah kesulitan membayar pajak hingga retribusi pasar. Dia juga mengaku pernah mencoba pindah berjualan di area pasar bagian bawah dan sempat merasakan ramainya pembeli. Namun, setelah itu dia memilih berhenti dari pekerjaannya karena pandemi, lantaran tidak betah memakai masker.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disdagkop dan UKM) Sukoharjo, Santosa Budi Utomo, mengau kesulitan merevitalisasi tiga pasar tradisional. Salah satunya Pasar Kartasura.

Menurutnya, ada perjanjian kerja sama dengan pihak kedua tentang pengelolaan Pasar Kartasura, yakni PT Adhimas Graha Perkasa Semarang. Perjanjian pengelolaan pasar selama 20 tahun pada 2003-2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya