SOLOPOS.COM - Jalur Lintas Selatan di kawasan Kecamatan Giritontro. (Instagram/@KitaGiritontro)

Solopos.com,WONOGIRI -- Kawasan Wonogiri selatan mulai dilirik investor dan perusahaan untuk mengembangkan industri. Harga tanah yang masih murah menjadi salah satu daya tarik tersendiri.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, wilayah selatan kabupaten berjuluk Kota Sukses itu bakal menjadi kawasan industri. Pemkab Wonogiri membuka pintu bagi pelaku usaha yang ingin berinvestasi di wilayah selatan, terutama industri pertambangan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bahkan, sejumlah perusahaan mulai melirik wilayah Kabupaten Wonogiri selatan untuk mengembangkan usaha. Daerah yang bakal menjadi kawasan industri antara lain Giritontro, Pracimantoro, dan Giriwoyo.

Baca Juga: Jual Pentol Goreng, Ibu Rumah Tangga di Madiun Ini Raup Rp4 Juta/Hari

Kepala Desa Pucanganom, Giritontro, Wonogiri, Sukino, mengatakan hingga kini harga tanah di daerahnya yang bakal masuk kawasan industri masih normal, belum ada kenaikan signifikan. Harga tanah dekat Jalan Lintas Selatan (JLS) masih Rp100.000 hingga Rp200.000 per meter persegi.

Sedangkan tanah di perdesaan atau kawasan hutan berkisar Rp50.000 hingga Rp60.000 per meter persegi. "Hingga saat ini harga tanah belum terdampak, masih normal. Ada beberapa yang memang mencari tanah di sini. Carinya tanah itu mencapai tiga hektare hingga lima hektare. Namun belum ada kepastian, baru mencari-cari," katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu (21/3/2021).

Menurut Sukino, pihak yang mencari tanah di desa berasal dari berbagai lembaga, pengembang perumahan, dan yayasan. "Kalau untuk industri atau perusahaan belum ada yang mencari ke sini. Namun di desa kami sudah industri peternakan babon petarangan, disewakan," katanya.

Baca Juga: Lebih Menguntungkan, Warga Wonogiri Tanam Cabai Sendiri

Bisnis Properti

Ia mengatakan harga tanah di desanya sempat naik ketika JLS rampung digarap beberapa tahun lalu. Sebelumnya harga tanah di desanya hanya Rp35.000 hingga Rp50.000 per meter persegi.

Namun setelah JLS selesai digarap, harga tanah di sekitarnya mencapai Rp100.000 hingga Rp200.000 per meter persegi. "Dimungkinkan jika di sini menjadi kawasan industri harga tanah bisa naik lagi," kata Sukino.

Developer asal Wonogiri, Sugeng Budiyono, mengatakan harga tanah di daerah selatan Wonogiri yang akan jadi kawasan industri masih tergolong murah.

Baca Juga: Pegang 20% Saham Persis Solo, Harta Erick Thohir Rp2,3 Triliun

"Saya punya tanah di Pracimantoro. Kalau dekat JLS atau jalan raya harganya Rp300.000 per meter persegi, agak masuk sedikit Rp150.000 per meter persegi. Kalau nanti semakin ramai mungkin bisa naik," katanya, Minggu.

Sebelumnya, wacana Wonogiri bagian selatan menjadi kawasan industri berdampak pada bisnis properti. Developer atau pengembang perumahan menilai prospek bisnis properti cukup bagus jika di daerah sana sudah berdiri sejumlah industri.

Selain itu, adanya Jalan Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan Pacitan, Wonogiri, dan Wonosari, Gunung Kidul (Pawonsari) DIY juga menjadi faktor pemicu meningkatnya bisnis properti di Wonogiri selatan. JLS merupakan bagian dari berkembangnya perdagangan di daerah selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya