SOLOPOS.COM - Kegiatan promosi Monumen Pers Nasional digelar di Hotel Sahid Jaya Solo, Kamis (7/7/2022). Acara itu menghadirkan Kepala Monumen Pers Nasional, Wododo Hastjaryo (dua dari kiri); Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta (kanan) dan Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Surakarta, Luthfi Khamid. (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Monumen Pers Nasional terus berbenah untuk menjadi destinasi wisata edukasi di Solo. Sejak beberapa tahun terakhir, Monumen Pers Nasional juga telah melakukan penataan untuk menjadi destinasi yang bisa dikunjungi siapa saja serta ramah anak dengan sentuhan teknologi di dalamnya.

Pada acara diskusi Promosi Monumen Pers Nasional dengan tema Museum Sebagai Tempat Edukasi dan Rekreasi, yang digelar di Hotel Sahid Jaya, Kamis (7/7/2022), dikupas mengenai kondisi Monumen Pers Nasional saat ini, serta kondisi wisata edukasi, terutama museum di Kota Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Diketahui, Monumen Pers Nasional menempati bangunan yang dulunya menjadi Gedung Societeit mangkunegaran yang dibangun sekitar 1917-2018 lalu. Pada 30 Juni tahun ini, gedung tersebut genap berusia 104 tahun.

Kepala Monumen Pers Nasional, Wododo Hastjaryo, mengatakan setelah dimanfaatkan menjadi Gedung Monumen Pers Nasional sejak 1978 lalu, terus dikelola untuk lebih baik. Dia berharap Monumen Pers Nasional menjadi salah satu rujukan wisata sejarah di Kota Solo.

“Kami telah melakukan penataan di dalam. Kami juga berupaya untuk menjadikan Monumen Pers Nasional ini lebih ramah anak. Kami juga telah memberikan banyak sentuhan teknologi di dalamnya,” kata dia.

Baca Juga: Mengintip Rahasia Membuat Artikel Bergaransi Tayang di Media Massa

Dia mencontohkan mengenai koleksi radio kambing. Dimana dulu koleksi tersebut ditampilkan dengan adanya patung kambing di sekitarnya.

“Sekarang tidak, kami ganti pakai gadget. Dengan layer sentuh yang dapat dioperasikan, kemudian akan muncul suara dan gambar serta menampilkan informasi,” jelas dia.

Di Monumen Pers Nasional juga terdapat koleksi koran yang di seluruh Indonesia per masing-masing wilayah atau provinsi. Bahkan koleksi koran tertua, yakni yang terbit pada 1820 lalu juga masih tersimpan.

“Kami foto, ditampilkan secara digital, bisa dibaca, dan itu gratis,” kata dia.

Selain itu ada layanan papan baca yang berada di halaman Gedung, yang dapat diakses masyarakat setiap harinya. Disebutkan Monumen Pers Nasional dapat dikunjungi masyarakat secara gratis.

Baca Juga: Workshop Fotografi di Monumen Pers, Belajar Menggali Ide Photo Story

Melalui berbagai fasilitas yang ada, pihaknya ingin mengajak para pengunjung termasuk dari kalangan anak-anak untuk bisa mendapatkan informasi menganai sejarah. Dalam hal ini adalah sejarah pers nasional. Diharapkan pula Monumen Pers Nasional tersebut melengkapi destinasi wisata di Kota Solo.

Di sisi lain, dukungan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo dalam rangka  pengembangan destinasi wisata edukasi juga terus digiatkan. Dari Dinas Pendidikan Kota Solo misalnya, belum lama ini mulai mengkaji lagi mengenai kegiatan pembelajaran luar sekolah dengan mengunjungi museum-museum yang ada di Solo.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta, mengatakan sebelumnya, pada sekitar 2015 lalu, Dinas Pendidikan Kota Solo telah bekerja sdama dengan museum-museum.

“Bukan sekolah mengunjungi museum, tapi waktu itu museum yang ke sekolah. Hanya, karena terkendala pandemic, kegiatan itu terhenti. Kemudian sebenarnya di 2023, tadi baru saja dikaji, mengenai dimungkinkan mobilisasi siswa ke museum,” kata dia yang saat itu juga menjadi salah satu narasumber kegiatan Promosi Monumen Pers Nasional.

Baca Juga: Workshop Fotografi di Monumen Pers, Belajar Menggali Ide Photo Story

Menurut Dian, kegiatan kunjungan siswa ke museum sangat berkaitan dengan anggaran sekolah. “Untuk Monumen Pers Nasional karena free jadi tidak butuh biaya banyak, hanya transportasi. Coba nanti kami berikan surat edaran. Sebab museum menjadi salah satu lokasi atau tempat yang bisa mendukung pendidikan karakter,” kata dia.

Menuurtnya, untuk 2023 nanti pihaknya telah berdiskusi dengan berbagai pihak untuk mendorong kegiatan tersebut. Hal itu juga sebagai implementasi pendidikan karakter dan merdeka belajar. “Kami akan mengangkat museum menjadi salah satu lokasi kunjungan. Kalau nanti ada biaya, selama itu resmi nanti bisa di SPJ-kan. Tapi mungkin ini akan kami lakukan secara bertahap,” jelas dia.

Sementara itu pembicara lain, Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Surakarta, Luthfi Khamid, sangat menyambut baik rencana dari Dinas Pendidikan Kota Solo tersebut. “Ini bisa sinergi dengan program museum. Di 2021 kami luncurkan program wajib kunjung museum, ini mungkin bisa bersambut. Sebab di 2022 ini kami juga ada gerakan cinta museum,” kata dia.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya