SOLOPOS.COM - Desa Giriroto, Ngemplak, Boyolali. (Ilham Alfarisi Cibro)

Solopos.com, BOYOLALI—PT Bank Nationalnobu Tbk (Nobu Bank) menghadirkan Taman QRIS per 11 November 2021 di Desa Digital Giriroto, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Taman QRIS itu sebagai dukungan terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Germas BBI) yang telah diluncurkan pemerintah sejak 2020. Taman QRIS itu diharapkan menginspirasi serta mendorong desa-desa lainnya tertantang menjadi desa digital untuk mendukung perkembangan usaha dan bisnis.

Kepala Desa Giriroto, Purwanto, mengatakan kehadiran Taman QRIS diakui sebagai angin segar guna memperkenalkan sistem uang digital kepada masyarakat. Selain mengenalkan sistem pembayaran yang lebih canggih juga mendorong kemajuan teknologi menuju indutri 5.0.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Dengan kerja sama antara Desa Giriroto dan Nobu Bank, serta kemajuan teknologi dengan kemampuan masyarakat yang harus lebih maju, kita optimis desa ini lebih berkembang,” kata Purwanto saat ditemui di kediamanya, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga: ODHA Wonogiri Butuh Bantuan Rumah Singgah

Meski telah hadir sebagai bentuk modernisasi di tengah masyarakat, penerapan QRIS bakal menjadi pekerajaan tambahan bagi Pemerintah Desa Giriroto. Selain masalah pengenalan sistem transaksi digital bagi masyarakat, belum semua masyarakat ambil bagian dari realisasi transaksi uang digital pada kehidupan sehari-hari. Keadaan itu makin diperparah dengan sinyal internet rendah.

Setelah ditelusuri, jaringan internet Desa Giriroto rendah disebabkan faktor geografis dan pemancar sinyal BTS (base transcreive station) Desa Giriroto masih minim.

Menurutnya perbaikan jaringan internet sangat diperlukan. Dia berharap agar ada penanganan internet yang lebih baik dari operator jaringan, termasuk bantuan dari Pemerintah Kabupaten Boyolali.

Baca Juga: Produksi Kakao 402 Ton/Tahun, Wonogiri Tak Punya Pabrik Pengolah Kakao

“Harapan kita jaringan internet di desa bisa lebih lancar supaya lebih memudahkan digitalisai keuangan di sini, juga memberikan kemudahan akses internet pada masyarakat,” kata dia.

Masalah lain yang dihadapi Desa Giriroto adalah penerapan QRIS pada warga yang gagap teknologi. Seperti keterangan salah satu warga Desa Giriroto, Teguh, 65. Dia sangat sulit mengaplikasikan pembayaran secara online. Bukan sebab tak mau, ia mengaku tak mampu menggunakan ponsel pintarnya dengan fasih.

“Ya, saya paling kalau ada pembayaran biasanya cash, langsung gitu. Enggak paham masalah-masalah pembayaran lewat HP,” ujar Teguh.

Baca Juga: Pasien HIV-Covid-19 Tidak Ditemukan di Wonogiri

Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Giriroto, Purwanto, mengatakan hal semacam itu memang menjadi tugas besar bagi Pemerintah Desa Giriroto. Ia mengakui masih banyak masyarakatnya yang tidak bisa menggunakan ponsel pintar, khususnya mereka yang sudah berusia di atas 60 tahun.

“Memang kita pantau penerapan QRIS di toko-toko mayoritas itu bapak-bapaknya banyak enggak bisa, dikasihkan ke anaknya buat ngurusin,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya