SOLOPOS.COM - Pelatih Persis Solo, Jacksen F. Tiago melancarkan protes kepada wasit saat pertandingan Liga 1 2022 melawan Bhayangkara FC di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (19/8/2022). (Antara/Fakhri Hermansyah)

Solopos.com, SOLO — Pelatih Jacksen F. Tiago sudah 20 tahun melatih klub sepak bola profesional di Indonesia.

Ia menyatakan takkan lagi melatih klub dan akan mencoba sesuatu yang baru yang berkaitan dengan sepak bola.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hadir di kanal Youtube Sport77 Official, Jacksen F. Tiago mengakui psikologi anak dan istrinya yang menjadi alasan dirinya berhenti melatih klub.

Seperti diketahui, Jacksen F. Tiago mengundurkan diri sebagai pelatih Persis Solo pada 19 Agustus 2022.

Baca Juga: Jacksen F. Tiago Takkan Lagi Melatih Klub di Indonesia

Sebelum mengundurkan diri, sebagian suporter Persis Solo mendesaknya mundur karena prestasi Laskar Sambernyawa yang buruk di awal musim Liga 1 tahun 2022.

“Saya sangat muda menjadi pelatih. Dalam dunia kepelatihan menurut kamu kurang apa saya sebagai pelatih? Saya sudah dapat segala hal. Tiba-tiba ada tekanan dari suporter, Jacksen gini gini gini, istri saya bilang kamu sudah waktunya (pensiun), kenapa kamu gini gini. Ini sesuatu yang tidak pernah saya dengar. Gangguan itu (tekanan suporter) itu sudah sampai pada dia dan anak saya. Semua ada masanya, saya dulu berhenti jadi pemain, sekarang saya rasa sudah waktunya fokus ke hal lainnya,” kata Jacksen menjawab pertanyaan host Mamat Alkatiri, seperti dikutip Solopos.com, Selasa (20/9/2022).

Baca Juga: Mundur dari Kursi Pelatih Persis Solo, Jacksen F. Tiago: Sakjose!

Jacksen menyatakan takkan lagi melatih klub di Indonesia. Mantan pelatih Persebaya Surabaya itu merasa kariernya sebagai pemain dan pelatih klub saat ini sudah cukup.

“Kalau pekerjaan kita sudah membawa tekanan buat orang di sekitar kita, saya kira sudah tidak ada guna kita di dunia itu lagi. Kalau saya sesimpel itu,” kata Jacksen yang pernah melatih Budi Sudarsono dan Kurniawan Dwi Julianto itu.

Jacksen menyatakan ke depan ia akan terlibat dalam sebuah proyek besar yang berkaitan dengan sepak bola namun bukan melatih klub profesional.

Baca Juga: Ferdinand Sinaga Berulang Tahun, Berjuang demi Lambang Persis Solo di Dada

“Saya dulu punya target akan pensiun sebagai pelatih di umur 55 tahun tapi sepertinya di usia sekarang 54 tahun akan berhenti. Saya tetap di bola tapi kemungkinan besar saya akan terlibat dalam proyek yang berbeda. Saya tetap sebagai pelatih tapi kemungkinan besar tidak (melatih klub di Indonesia),” ujar Jacksen.

Jacksen menyebut, saat ini dirinya terikat kontrak jangka panjang dengan Persis Solo namun bukan sebagai pelatih.

Karenanya ia menolak tawaran klub Liga 1 lainnya yang ingin dirinya melatih di sana.

Baca Juga: Wow! Bursa Pelatih Persis Solo Dibanjiri Peminat

“Tawaran sudah ada (melatih klub Liga 1) tapi saya terikat kontrak cukup panjang dengan Persis. Dalam pembicaraan saya dengan Bos Kaesang, Bos Kevin, Bos Aga, mereka mau saya di sana lebih lama lagi cuma dalam proyek yang berbeda. Akan lebih dahsyat lagi bagi sepak bola Indonesia. Saya senang sekali dengan hal itu,” ujar pelatih yang memberi tiga gelar juara untuk Persipura Jayapura itu.

Sebagai pelatih yang mengawali karier di usia 34 tahun, Jacksen merasa sudah mendapatkan semuanya di sepak bola, khususnya di Indonesia.

Baca Juga: Jabatan Coach Rasiman Segera Berakhir, Begini Harapan Suporter Persis Solo

Sebagai pemain ia berhasil mengantarkan Persebaya sebagai jawara Liga Indonesia di musim 1996/1997.

Sebagai pelatih ia sukses membawa Persebaya yang terdegradasi kembali ke Divisi Utama pada tahun 2003 dan hanya setahun kemudian Bajol Ijo tampil sebagai jawara Divisi Utama Liga Indonesia.

Selama kepemimpinannya di Persipura Jayapura, ia juga memberikan tiga gelar Liga Super Indonesia di musim 2008-2009, 2010-11, dan 2012-2013.

KARIER JACKSEN F. TIAGO

Pemain

1994-1995: Petrokimia Putra

1995-1996: PSM Makassar

1996-1998: Persebaya Surabaya

1998-1999: Geylang United FC

1999-2000: Persebaya Surabaya

2001: Petrokimia Putra

Pelatih

2002-2003: Klub Assyabaab (anggota kelas utama Persebaya)

2003: Persebaya (Divisi 1)

2004: Persebaya



2006: Persita Tangerang

2007: Persiter Ternate

2008: Mitra Kukar

Baca Juga: Coach Rasiman Dinilai Layak Masuk Tim Pelatih Persis Solo Senior, Ini Alasannya

2008: Persitara Jakarta Utara

2009-2013: Persipura Jayapura

2013: Tim nasional sepak bola Indonesia bersama Rahmad Darmawan interm

2014: Persipura Jayapura

Baca Juga: Ini Komentar Coach Rasiman Terkait Kinerja Pemain Persis Solo



2014-2016: Penang FA

2016: PS Barito Putera

2019: Persipura Jayapura





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya