SOLOPOS.COM - Mantan Wali Kota Solo, (atas dari kiri ke kanan): Sindoeredjo, Mr. Iskaq Tjokrohadisoerjo, Sjamsoeridjal, (bawah kiri bawah ke kanan): Soedjatmo Soemowerdojo, Soeharjo Soerjopranoto, dan K.Ng. Soebekti Poesponoto. (Istimewa/Dokumentasi Pemkot Solo)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah mantan Wali Kota Solo diketahui hanya menduduki jabatan tersebut dalam waktu singkat pada masa awal berdiri Pemkot Solo pada 1946 lalu. Hal ini terjadi akibat kondisi negara yang belum stabil dan tahapan penyempurnaan regulasi tata pemerintahan.

Sekretaris Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Solo, Mufti Rahardjo, menjelaskan sejumlah wali kota yang menjabat dalam hitungan bulan yakni Sindoeredjo (kurang lebih dua bulan pada 19 Mei 1946-15 Juli 1946).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemudian Mr Iskaq Tjokrohadisoerjo (empat bulan mulai 15 Juli 1946 sampai 14 November 1946). Selanjutnya Soedjatmo Soemowerdojo yang menjabat selama 1 tahun 4 bulan (24 Januari 1949-1 Mei 1950) dan K.Ng. Soebekti Poesponoto yang menjabat kurang lebih 1 tahun 3 bulan (1 Mei 1950-1 Agustus 1951).

Menurut Mufti, jabatan singkat wali kota Solo kala itu karena periode pemerintahan waktu itu belum stabil. Banyak pergolakan setelah Kemerdekaan Indonesia.

Salah satunya Belanda yang ingin kembali menguasai wilayah Kota Solo sekitar 1948/1949. “Masih masa transisi, masa pergolakan, dan masih masa penyempurnaan regulasi tata pemerintahan pemerintah pusat,” katanya saat ditemui di kantornya, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: Bukan Rudy Atau Jokowi, Ini Wali Kota Yang Paling Lama Menjabat Di Solo

Mufti menjelaskan Dewan Pimpinan Komite Nasional Indonesia (KNI) Daerah mengeluarkan maklumat mengangkat Sindoeredjo sebagai Kepala Daerah Kabupaten Kota Surakarta pada 1946. Pada waktu itu, bupati kota Mangkunagoro sedang perlop (cuti).

Pemerintahan Baru

Sementara wakilnya tidak keberatan menyerahkan kekuasaan kepada KNI daerah kota. “KNI kabupaten kota dengan dewan pemerintahannya serta kepala daerah Sindoeredjo ini lah yang menjadi dasar pemerintahan Kota Solo,” paparnya.

Menurut dia, pemerintahan saat masa jabatan Wali Kota Sindoeredjo merupakan bentuk pemerintahan baru yang lepas dari Keraton Solo dan Belanda. Waktu itu, kekuasaan ada dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Belanda, dan Pemerintah Indonesia.

Baca Juga: 18 Wali Kota Pimpin Solo Dalam 76 Tahun, Yang Pertama Hanya 2 Bulan

“Menteri Dalam Negeri kemudian mengangkat wakil pemerintah pusat yang menjalankan pemerintah di seluruh daerah untuk membuat suasana tenteram,” paparnya.

Seperti diberitakan, Pemkot Solo yang pada Juni 2022 ini genap berusia 76 tahun pernah dipimpin oleh 18 wali kota dari mulai Sindoeredjo pada 1946 hingga Gibran Rakabuming Raka sejak 2021 sampai saat ini.

Di antara 18 wali kota itu ada yang hanya menjabat 2 bulan seperti Sindoeredjo hingga yang terlama HR Hartomo pada 1985-1995 atau 10 tahun. Lainnya ada yang hanya satu tahun, lima tahun, tujuh tahun, dan sembilan tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya