Solopos.com, SOLO - Liga Premier Inggris membuat keputusan anyar terkait mewabahnya virus corona. Mereka meniadakan jabat tangan antarpemain sebelum pertandingan dilakukan.
Seperti diketahui virus corona tengah mewabah di berbagai negara. Bahkan gara-gara corona, sejumlah event olahraga dihentikan atau pun ditunda. Italia menjadi negara Eropa yang paling banyak mengalami kasusu corona dengan lebih dari 100 orang meninggal dunia.
Promosi Mimpi Prestasi Piala Asia, Lebih dari Gol Salto Widodo C Putra
Potret Langka Saat Masjidil Haram Dikosongkan Buat Antisipasi Corona
Mereka lantas meliburkan kompetisi selama sebulan. Sebelumnya, pertandingan tanpa penonton juga sudah dilakukan di Italia. Kini, virus itu sudah menyebar ke beberapa negara Eropa lainnya termasuk Inggris.
Dikutip dari detik.com, Jumat (6/3/2020), terdapat 115 warga Inggris yang terpapar virus corona. Otoritas Premier League lantas meniadakan sementara prosesi jabat tangan antarpemain yang biasanya dilakukan sebelum pertandingan, baik antarpemain maupun ke perangkat pertandingan.
Awas! 4 Rumah di Pinggir Kali Pepe Solo Rawan Ambrol
"Virus Corona disebarkan melalui perantara hidung dan mulut serta bisa tertular saat salam tangan," demikian pernyataan resmi Premier League.
"Klub dan ofisial pertandingan masih akan melakukan tradisi jalan dari lorong pemain seperti biasanya, di setiap pertandingan. Saat memasuki lapangan, kedua tim akan berbaris, diiringi musik Premier League, lalu para pemain tuan rumah melewati tim tamu tanpa bersalaman."
Jabat tangan dianggap sebagai salah satu faktor yang bisa menjadi sarana penularan virus corona. Pasalnya, virus ini memang menyebarnya sangat cepat. Namun pada dasarnya, corona menyebar lewat bersin atau batuk dari seseorang yang sudah terpapar.
Cuci tangan dianggap menjadi pencegahan paling ampuh sejauh ini. Pasalnya, tangan menjadi organ tubuh yang paling beresiko terkena virus corona karena kontak fisik dengan pasien. Selain itu, tangan bisa saja tak sengaja menyentuh benda yang sudah terpapar virus akibat terkena bersin atau batuk dari pasien.
Eksekusi Lahan Sriwedari Solo, Ahli Waris Sebut Sertifikat HP 40-41 Pemkot Palsu
Hingga saat ini, sudah ribuan orang meninggal dunia karena corona. Korban paling banyak berada di China, yang mana negara itu menjadi yang pertama ditemukannya kasus virus corona.