SOLOPOS.COM - Pilot pesawat Cessna 208, Michael A. Boyd (kiri) digiring personel TNI AU seusai dipaksa mendarat di Pangkalan TNI AU Sepinggan, Balikpapan lantaran memasuki wilayah Indonesia tanpa izindan tak menjawab saat dikontak oleh pengawas udara Indonesia. Boyd mengaku terpaksa masuk wilayah udara Indonesia untuk menghindari cuaca buruk di wilayah Filipina. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

Pilot pesawat Cessna 208, Michael A. Boyd (kiri) digiring personel TNI AU seusai dipaksa mendarat di Pangkalan TNI AU Sepinggan, Balikpapan lantaran memasuki wilayah Indonesia tanpa izindan tak menjawab saat dikontak oleh pengawas udara Indonesia. Boyd mengaku terpaksa masuk wilayah udara Indonesia untuk menghindari cuaca buruk di wilayah Filipina. (JIBI/SOLOPOS/Antara)

BALIKPAPAN – Pilot berkebangsaan Amerika Serikat Michael A Boyd yang ditahan TNI AU di Base Ops Pangkalan TNI AU Sepinggan, Balikpapan, akhirnya dilepaskan pukul 10.00 WITA Kamis (4/10/2012).

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Boyd dibebaskan setelah security clearance untuknya dikeluarkan Markas Besar (Mabes) TNI. Security clearance adalah izin untuk melintas, dalam hal ini melintasi wilayah udara Indonesia. Menurut Komandan Lanud (Danlanud) Sepinggan Kolonel Pnb Djoko Putroseno, security clearance dari Mabes TNI dikeluarkan pukul 09.00 WITA. Karena itu, Boyd sudah bebas untuk pergi. Dan ia segera melanjutkan penerbangannya ke Seletar, Singapura, tujuan asalnya.

Danlanud juga menyebutkan Boyd meminta maaf telah memasuki wilayah udara Indonesia tanpa izin. Michael A Boyd menerbangkan Cessna 208 Caravan, sebuah pesawat bermesin baling-baling tunggal. Pada Minggu (30/9/2012) ia memulai penerbangannya ke Korsje, Kepulauan Komoro di Samudera Pasifik. Sebelumnya ia terbang dari Wichita, Kansas, Amerika Serikat sampai Santa Maria, California.

Seorang diri ia melintasi Samudera Pasifik, terbang terus ke barat ke Honolulu di Hawaii, hingga Korsje di Pulau Sonsorol, Republik Palau, sebuah negara kepulauan kecil 250 mil timur laut Halmahera Tujuannya adalah Seletar, Singapura. Ia memiliki izin untuk melintasi Malaysia dan Filipina. Ia memang harusnya terbang melambung seperti busur, namun karena cuaca buruk di atas Laut Sulawesi dan di utara Kalimantan, dengan pesawatnya yang kecil, Boyd menghindar ke selatan, memasuki wilayah udara Indonesia di atas Gorontalo. Masuknya Boyd menghidupkan peringatan tanda bahaya dari radar TNI AU di Gorontalo dan Makassar.

Saat dikontak untuk dimintai identitasnya dari darat, Boyd tak menjawab. Maka tak sampai 40 menit, dua pesawat tempur Sukhoi TNI AU mencegatnya di atas Selat Makassar, 40 mil dari Balikpapan dan memaksanya mendarat di Lanud Sepinggan, Balikpapan, Minggu (30/9/2012). Boyd mendaratkan Cessna-nya di bawah pengawasan Sukhoi, dan kemudian ditodong senapan ketika turun. Ia kemudian ditahan karena tidak bisa menunjukkan security clearance untuk melintasi wilayah udara Indonesia.

Dalam interogasi, Boyd menuturkan, ia hanya mengantarkan Cessna tersebut. Pesawat yang diterbangkannya dari pabrik Cessna di Wichita, Kansas, Amerika Serikat tersebut adalah milik seorang pengusaha asal Papua, Indonesia, yang disebutnya sebagai Mr Bus. Cessna tersebut bernomor penerbangan N354 RM.

Selama ditahan, diceritakan oleh Danlanud Kolonel Djoko, selama 4 hari di tahanan di Base Ops, Boyd terlihat santai. “Dia tidak melakukan apa-apa selama ditahan. Dia tenang dan enjoy saja. Kami juga memperlakukannya dengan baik, ” tutur Kolonel Djoko. Menurut Kepala Otoritas Bandara Sepinggan Balikpapan Rustino, perusahaan tempat Boyd bekerja telah membereskan semua urusan untuk mendapatkan security clearance dari pemerintah Indonesia.

“Semua urusan administrasinya, termasuk membayar biaya tambahan pendaratan, sudah diselesaikan,” kata Rustino. Ia menolak menyebutkan biaya pendaratan tersebut. Perusahaan tersebut adalah PT Rajawali Dirgantara Mandiri dan memang akan mengoperasikan pesawat tersebut di Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya