SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Rumah Koes Setiawan Danang Mawardi alias Iwan Walet di RT 003/ RW 005, Kelurahan Tegalharjo, Jebres, Solo  ikut dirusak sekelompok orang  pada Sabtu (12/1/2019) siang. Perusakan rumah terjadi pada pukul 13.30 WIB. Iwan walet Sabtu subuh akhirnya menghirup udara segar setelah menjalani masa pidana selama  lima bulan 15 hari, atas kasus penganiayaan.

Saksi mata sekaligus kakak ipar Iwan Walet, Likno, menuturkan awal mulanya ada sekitaran 50-an orang tak dikenal yang beramai-ramai masuk dari gang di depan Gereja Kepunton, Tegalharjo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Massa yang membawa pedang samurai tersebut langsung merangsek masuk dengan menjebol paksa pintu rumah Iwan. Likno yang ketakutan langsung bersembunyi di bagian rumah paling belakaang.

“Untungnya tadi nggak diburu sampai belakang rumah. Bisa ditebas pakai samurai,” kata Likno saat berbincang dengan Solopos.com, Sabtu sore di depan rumah Iwan.

Ekspedisi Mudik 2024

Sembunyi

Rumah Iwan Walet di Tegalharjo, Jebres, Solo

Foto: Rumah Iwan Walet di Tegalharjo, Jebres, Solo

Saat ini rumah tersebut dijaga kakak ipar Iwan agar kejadian-kejadian tak diinginkan tidak terulang kembali. Sementara itu, Iwan, isterinya, dan tiga anaknya tengah bersembunyi di suatu tempat agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan setelah peristiwa di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas 1A Solo tempo hari.

“Kemarin malam saat penjagaan lengah juga sempat dilihat orang nggak kenal [disatroni],” jelas Likno.

Likno juga menjelaskan segerombolan orang  tersebut masuk ke dalam rumah sambil berteriak memanggil Iwan dan mengancam akan dibunuh. Segrombolan orang tersebut juga masuk ke dalam dua kamar dan mengobrak-abrik dengan menggunakan samurai. Selimut dicabik-cabik.

“Yang di rumah tadi aja ketar-ketir. Ini isteri Iwan tengah disembunyikan. Anaknya juga dititipkan biar aman sama keponakan. Saya yang menjaga rumah. Kalau ada kejadian lagi ya saya larilah,” ucap Likno.

Dari pantauan Solopos.com, terlihat tanaman teratai rusak karena dipotong-potong dengan samurai. Kaca jendela juga berbekas karena dipukul dengan batu bata. Genting rumah Iwan juga hancur. Beberapa polisi nampak berjaga-jaga di sekitar kampung tersebut.

Pihak kepolisian berpatroli dengan mobil Barracuda, kendaraan bermotor lainnya, dan berjalan kaki. Semua gerbang masuk di satu kampung tersebut juga dikunci gembok dengan tambahan borgol.

Rumah Iwan juga dipasangi kunci gembok agar aman. Terlihat juga tumpukan genting pecah yang sudah diganti kakak ipar Iwan di dekat tong sampah yang terletak di depan rumah.

Sebagai informasi nama Iwan Walet muncul kembali pascarusuh Rutan Solo, Kamis (10/1/2019). Dua kelompok yang terlibat kerusuhan, yaitu pembesuk dan sejumlah tahanan kelompok Laskar Islam dengan narapidana (napi) kriminal biasa (Blok C1) di Rumah Tahanan (Rutan) kelas IA Solo, Kamis (10/1/2019), pernah terlibat cekcok sebelumnya.  Sebanyak 12 tahanan yang terlibat rusuh dipindah, salah satunya Iwan Walet yang dipindah ke Rutan Sragen.

Sebelumnya, rumah Iwan Walet di RT 002/RW 001 Kelurahan Gandekan, Jebres, Solo, dirusak orang tak dikenal. Iwan merupakan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) Klas 1A Solo yang kini dipindahkan setelah kerusuhan pada Kamis (10/1/2019) pagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya