SOLOPOS.COM - Rapat kerja penyusunan instrumen monitoring dan evaluasi Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan digelar di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Sabtu (22/5/2022). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Rapat kerja (raker) Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan digelar di kampus ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

Acara yang dihadiri pimpinan dan anggota Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan itu digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu (22-23/5/2022).

Promosi Usaha Endog Lewo Garut Sukses Dongkrak Produksi Berkat BRI KlasterkuHidupku

Total ada 20 peserta yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Komite Nasional Uji Kompetensi Bidang Kesehatan tersebut terdiri dari unsur Organisasi Profesi (PPNI, IBI, PERSAGI), Asosiasi Institusi Pendidikan (AIPNI, AIPKIN), Himpunan Perguruan Tinggi Kesehatan (HPTKes) dan perwakilan dari Kemendikbud.

Rapat kali ini diagendakan untuk menyusun instrumen monitoring dan evaluasi pelaksanaan uji kompetensi bidang kesehatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Koordinator Penjaminan Mutu Dit. Belmawa Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Rahayu Retno Sunarni, menyampaikan kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka menyusun instrumen untuk penjaminan mutu pelaksanaan uji kompetensi.

Baca Juga: G20 Sepakat Percepat Realisasi Pendidikan Berkualitas untuk Semua

Tujuannya agar pelaksanaan tetap sesuai dengan standar.”Selama ini sudah sesuai, tentunya selama ini selalu dievaluasi,” kata dia dalam rilis yang diterima Solopos.com, Senin (23/5/2022).

Mengenai alasan dipilihnya ITS PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai lokasi kegiatan, dia mengatakan kegiatan tersebut sudah dijadwalkan digelar di Solo. Menurutnya perguruan tinggi manapun bisa digunakan sebagai lokasi kegiatan.

“Ini sebuah pilihan kebetulan di Solo. ITS PKU Muhammadiyah bisa berperan dalam hal menyediakan kegiatan pertemuan,” lanjut dia.

Disampaikan, Instrumen monitoring dan evaluasi (monev) uji kompetensi merupakan unsur yang penting bagi penyempurnaan pelaksanaan uji kompetensi, karena akan dipakai untuk memotret pelaksanaan uji kompetensi secara nasional.

“Melalui instrumen monev yang valid dan reliable akan diperoleh gambaran disparitas maupun diferensiasi pelaksanaan uji kompetensi di berbagai wilayah di tanah air, sehingga bisa dilakukan perbaikan”, kata Retno.

Baca Juga: Tingkatkan Mutu Pendidikan, Pustakawan Sekolah di Madiun Ikuti Bimtek

Rektor ITS PKU Muhammadiyah Surakarta, Weni Hastuti, yang hadir dalam kegiatan itu menyampaikan ITS PKU Muhammadiyah Surakarta selalu siap berkontribusi bagi perkembangan dunia pendidikan, sebagaimana moto ITS PKU Muhammadiyah Surakarta sebagai Kampus Inspiratif Islami Berkemajuan.

“Ditunjuknya ITS PKU sebagai tuan rumah rapat kerja Komite Nasional Uji Kompetensi kali ini merupakan kehormatan bagi kami, dan semoga menghasilkan yang terbaik demi kemajuan kita bersama”, kata Weni.

Di sisi lain dia mengatakan sejauh ini ITS PKU Muhammadiyah Surakarta selalu lulus uji kompetensi seratus persen, di semua prodi. “Kebetulan embrionya Sekolah Tinggi Kesehatan, jadi seluruh prodi kamu mayoritas adalah kesehatan,” lanjut dia.

Sementara itu, Ketua Lembaga Lembaga Pengembangan Institusi dan Kerjasama (LPIK) ITS PKU Muhammadiyah, Anis Prabowo, mengatakan komite ini terdiri kementerian pendidikan dari unsur organisasi profesi misalnya Persagi (untuk gizi), Perawat, Bidan, Gizi yang diikuti oleh 20 orang di ITS PKU Muhammadiyah Surakarta.

“Ini untuk penyusunan instrumen monitoring evaluasi untuk uji kompetensi secara nasional. Tentu untuk memberi masukan, mana yang masih lemah,” kata Anis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya