SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Status juara dunia yang disandang Timnas Italia bak pedang bermata dua. Di satu sisi, gelar juara bertahan membuat Gli Azzurri, julukan Italia, disegani lawan. Namun di sisi lain, ekspektasi tinggi justru membebani skuat Marcello Lippi yang praktis dituntut tampil sempurna sesuai status mereka sebagai juara dunia.
Dalam perjalanan berliku pasukan Biru menuju putaran final Piala Dunia 2010, berbagai kritikan kerap menghampiri mereka. Meski tak pernah menelan kalahan di sepanjang kualifikasi Grup 8 Zona Eropa, performa Gianluca Zambrotta dkk dianggap kurang greget untuk sekelas tim juara dunia.

Sang arsitek tim, Lippi, kemudian merespons semua kritikan itu dengan membawa skuatnya memastikan tiket otomatis lolos ke Afrika Selatan 2010. Permainan sepak bola efektif dan pragmatis mengantarkan Italia menjadi pemuncak grup kualifikasi dengan mengantongi tujuh kemenangan dan tiga seri. Namun semua itu tak cukup.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Keraguan akan kualitas tim Azzurri hingga kini masih menjadi tanda tanya besar. Dan dengan berjalanannya waktu, pemain dalam skuat juara dunia di Jerman 2006 yang sekarang masih dipertahankan Lippi, otomatis bertambah usia empat tahun lebih tua. Seperti Il Capitano Fabio Cannavaro, gelandang Gennaro Gattuso, Andrea Pirlo, Mauro Camoranesi, kiper Gianluigi Buffon yang kini telah berusia di atas 30 tahun.

Banyak pihak menilai performa mereka mengalami penurunan, tak sekuat empat tahun lalu. Namun Lippi tak menggubris kritikan itu dan tetap mempercayai mereka menjadi pemain kunci Azzurri. Sementara hanya beberapa pemain muda yang mendapatkan kesempatan tampil di pertandingan kompetitif, namun kebanyakan dari mereka hanya dimainkan di laga persahabatan.

“Anda tak bisa menilai kualitas pemain hanya dari usianya dan kemampuan teknik mereka. Antusiasme, pengalaman, kharisma, kebijakannya, pengalaman di tim nasional, itu semua butuh dipertimbangkan,” sebut Lippi.

Itulah kenapa Lippi tak mau menyesali tentang pemilihan pemain. “Sebagian berkata kami tidak berada dalam performa, tapi mari kita lihat di kompetisi ini,” tukas Lippi yang sempat mundur dari kursi kepelatihan Azzurri setelah menjuarai Piala Dunia 2006 sebelum akhirnya memutuskan kembali ke tim nasional.

Lippi pun kini dihadapkan dengan tugas besar memadukan materi pemain berpengalaman dan pemain muda dalam skuat pilihannya. Jika ingin menambah satu bintang lagi di seragam mereka, sang maestro strategi butuh mentransformasi pasukannya menjadi tim solid dan memiliki determinasi kuat seperti empat tahun lalu. Dan Afrika Selatan 2010 menjadi momen tepat bagi Azzurri menjawab semua keraguan.

anh/Rtr

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya