SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kamerun termasuk tim Afrika tersukses di ajang Piala Dunia. Mereka paling banyak tampil di turnamen sepakbola paling akbar tersebut. Setelah debut pada 1982, Kamerun mengejutkan dunia pada Italia 1990. Sempat lolos empat kali beruntun ke Piala Dunia, partisipasi Kamerun terhenti pada 2006 karena kalah bersaing dengan Pantai Gading.

Pasukan Kamerun kini kembali dengan sederetan pemain bintang, salah satunya Samuel Eto’o. Apalagi bermain di benua sendiri, banyak penggemar sepakbola di Afrika berharap Kamerun mampu melaju jauh di Afrika Selatan (Afsel).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kamerun memang sedikit tersendat pada babak kualifikasi. Bersama Gabon, Togo, dan Maroko, Kamerun sempat tertinggal ketika hanya meraih satu poin dari dua laga awal. Ketika pelatih Paul Le Guen masuk, mereka berhasil memenangi empat laga tersisa lolos ke Piala Dunia kali keenam. Le Guen sangat dihormati para pemain yang lebih bisa menerima metode latihan daripada cara Otto Pfister.

Kamerun punya gelandang bagus. Lini tengah Kamerun, bisa memanfaatkan formasi 4-3-3 ataupun 4-4-2 sehingga membuat mereka tipikal tim menyerang.

Di lini depan Kamerun memiliki seorang, Samuel Eto’o. Setelah berhasil meraih tiga gelar juara bersama Inter Milan musim ini tentu saja membuat performa Eto’o sedang meninggi. “Kami bisa membuat orang kagum dan percaya pada tim ini. Adalah prestasi besar bagi kami untuk bisa bermain di Piala Dunia, terutama di Afrika. Kami sangat berbahaya karena kami memiliki campuran pengalaman yang bagus, dan kami telah belajar untuk bermain kolektif,” kata Eto’o, dikutip fifa.com, beberapa waktu lalu.

Namun, usia para pemain Kamerun dapat dianggap telah lewat masa keemasan. Rigobert Song yang berusia 33 tahun, mulai melambat dan tak setangguh dulu. Untungya mereka punya Stephane M’bia yang akan memegang peranan kunci lini tengah Kamerun.
Di pintu terakhir pertahanan, Kamerun punya Idriss Kameni, salah satu kiper terbaik Afrika. Dia memiliki refleks dan akurasi membawa arah bola.

Berlaga di lingkungan sendiri membuat Kamerun memasang target lolos ke perempatfinal seperti yang pernah mereka lakukan di Italia1990.

JIBI/SOLOPOS/who

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya