SOLOPOS.COM - Kondisi bangunan baru Pasar Wuryantoro, Wonogiri. Hanya tampak satu pedagang yang menempati los, Senin (17/1/2022). (Solopos/Luthfi Shobri Marzuqi)

Solopos.com, WONOGIRI—Para pedagang masih enggan menempati los baru di Pasar Wuryantoro, Kabupaten Wonogiri. Hanya satu pedagang yang terlihat menggelar dagangannya, Senin (17/1/2022).

Menurut Penyusun Rencana Peningkatan Akses Pasar Kecamatan Wuryantoro, Agus Handoko, alasan mayoritas pedagang enggan menempati los karena tidak cocok dengan desain bangunan baru itu. “Kalau mereka disuruh masuk, mereka mau. Tapi syaratnya harus diubah desain bangunannya,” kata Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Senin.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Ia sebelumnya juga berkomunikasi dengan pedagang pasar yang saat ini masih berjualan di los lama. Mereka, menurut Agus, mau dipindah ke los yang baru asalkan susunan bangunan los dibongkar.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pemkab Wonogiri Kembali Tak Revitalisasi Pasar Besar pada 2022

Dalam pantauan Solopos.com, Senin, bangunan dalam yang seharusnya digunakan sebagai los bagi pedagang terasa sempit. Desain bangunan antarlos hanya memiliki sedikit celah untuk keluar-masuk pedagang, apalagi untuk menata dagangan.

Agus menambahkan sampai saat ini bangunan baru di Pasar Wuryantoro belum tahu akan dikemanakan. “Sementara enggak tahu, kalau Bupati menghendaki dibongkar ya nanti akan dibongkar. Tapi untuk saat ini sepertinya belum dianggarkan untuk pembongkaran itu,” imbuhnya.

Ketika ditanyai apakah sebelum dibangunnya gedung pasar yang baru sudah mengomunikasikan desainnya dengan parap pedagang, Agus menjawab tidak tahu. Sebab, ia baru mengurusi Pasar Wuryantoro sejak Maret 2021, setelah kios baru Pasar Wuryantoro selesai dibangun.

Baca Juga: Wacanakan Relokasi Pasar Hewan, Camat Wuryantoro Wonogiri Didemo

Meski mayoritas pedagang menolak, ada satu pedagang, Ita, menempati kios pasar baru tersebut. Ia mengaku nyaman menempati los yang baru meski hanya sendirian.

“Kalau harian saya sendiri di sini. Saya mau karena saya sudah punya pelanggan yang lebih suka membeli dagangan saya di sini,” kata Ita.

Meski begitu, ia juga kasihan dengan pedagang lain. Sebab nasib memiliki pelanggan seperti dirinya, tak selalu dimiliki pedagang lain. “Kalau dari saya kan adanya kayak begini, ya sudah diterima saja,” ujar Ita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya