SOLOPOS.COM - Menghitung Uang Pacahan Rp100.000 (Dok/JIBI/Bisnis)

Isu rush money dinilai tidak beralasan. OJK mengingatkan jika uang ditarik, masyarakat akan bingung di mana menaruh uang.

Solopos.com, JAKARTA — Ajakan penarikan dana yang mendadak dan masif (rush money) yang diisukan akan terjadi pada 25 November 2016 dinilai tidak beralasan. Namun, jika benar dilakukan, langkah tersebut akan kontraproduktif bagi stabilitas ekonomi.

Promosi Kredit BRI Tembus Rp1.308,65 Triliun, Mayoritas untuk UMKM

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan apabila desas-desus itu terjadi, akan berdampak buruk pada masyarakat kelompok ekonomi menengah dan bawah karena berpotensi menimbulkan goncangan stabilitas.

“Itu suatu hasutan yang berbahaya. Tentu masyarakat sangat paham bahwa itu enggak akan mencapai tujuan yang diinginkan oleh masyarakat itu sendiri, yakni kondisi sosial yang baik, yang menciptakan kesempatan untuk terus memperbaiki kesejahteraan masyarakat,” jelasnya dalam sebuah diskusi publik, Kamis (17/11/2016) malam.

Pihaknya meyakini jika masyarakat sangat peduli dengan perekonomian nasional, hasutan itu tidak akan mempan. Apalagi, sambungnya, jika hasutan itu dilatarbelakangi kepentingan politik yang seharusnya diekspresikan dalam cara-cara politik.

“Tapi kalau cara ekspresinya dilakukan dengan melakukan suatu sabotase atau bahkan melukai diri sendiri itu sebetulnya akan kontraproduktif,” imbuhnya.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Muliaman D. Hadad, mengatakan saat ini industri keuangan Indonesia dalam keadaan yang sehat. Dengan demikian, jika ada desas-desus itu bukan semata-mata karena persoalan yang terjadi di industri keuangan.

“Tentu saja kalaupun itu terjadi ada persoalan-persoalan lain. Tapi kalau menurut saya, kemudian mau ditaruh di mana itu kalau ditarik uangnya, mau di taruh di bawah bantal? Jadi mudah-mudahan ini hanya desas-desus. Saya kok optimistis enggak akan terjadi, karena tidak ada alasan untuk itu,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya