SOLOPOS.COM - Ilustrasi uang tunai rupiah. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Isu rush money dianggap sebagai teror yang terhadap ekonomi Indonesia yang sedang stabil.

Solopos.com, JAKARTA — Maraknya isu rush money (penarikan uang massal) ditanggapi serius oleh anggota Komisi XI DPR, M. Sarmuji. Menurutnya tidak ada alasan bagi masyarakat untuk melakukan penarikan uang besar-besaran seperti isu yang beredar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, siapa yang mengisukan rush money pasti bermaksud buruk. Mereka ingin memancing di air keruh dan tidak menutup kemungkinan mereka memiliki motif politik.

“Isu rush money adalah teror terhadap ekonomi nasional. Mereka yang mengisukan adalah mereka yang menginginkan situasi negara memburuk,” tegas Sarmuji di Jakarta, Minggu (20/11/2016).

Mengapa ada kemungkinan motif politik di dalamnya? Menurutnya, karena isu ini diembuskan mengiringi momentum demo besar 4 November lalu. Dengan menghembuskan isu rush, sambung dia, mereka berharap ada eskalasi yang dipicu oleh memburuknya situasi ekonomi. Mereka sadar bahwa gejolak politik tidak akan bisa membesar tanpa ada keterpurukan ekonomi.

“Mereka yang mengembuskan isu rush pasti sudah menyusun skenario lanjutan jika benar terjadi rush. Oleh karena itu penting dilakukan konsolidasi nasional untuk menghadang skenario politik yang mereka susun,” katanya. Baca juga: Jika Rush, Mau Taruh Uang di Bawah Bantal?

Politikus Partai Golkar itu mengatakan apa yang dilakukan oleh Presiden dengan bersilaturahmi ke segenap kekuatan sosial politik sudah benar. Dalam konteks ini, apa yang dilakukan presiden harus diikuti dengan koordinasi yang baik di antara institusi pemerintah, baik BIN, Kepolisian, Kementerian dan lembaga, OJK, BI, perbankan, dan institusi lain. Baca juga: Isu Rush Money Hoax, Penyebarnya Bisa Ditangkap.

“Kepolisian dan BIN harus segera menelusuri siapa yang menyebarkan isu rush dan menyelidiki motifnya. JIka tidak, mereka dengan mudah akan membuat isu baru dengan tujuan instabilitas,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya