SOLOPOS.COM - Risma tampak menangis dalam tayangan Mata Najwa bertema Blak-blakan dengan Risma di Metro TB (Youtube.com)

Solopos.com, JAKARTA — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang akrab disapa Risma mengaku tidak tersinggung jika ada pihak yang menyebutnya sebagai wali kota cengeng.

Risma belakangan ini memang jadi sasaran awak media massa untuk diekspose. Celakanya, ekspose tersebut justru dilakukan saat Risma tengah diterpa musibah menyusul pengunduran diri wakilnya yang ikut Pilkada Jatim dan berbuntut dengan pemilihan wakil wali kota baru yang ternyata pernah mencoba merongrongnya saat awal kepemimpinannya sebagai wali kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Maka, tatkala kini Risma kerap muncul di media massa, saat itu dia kerap terlihat mudah meneteskan air mata. “Tidak apa-apa saya dibilang cengeng, saya tidak mengurusi soal itu,” kata Risma ketika dijumpai wartawan seusai mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Ekspedisi Mudik 2024

Bagi Risma, terdapat persoalan yang jauh lebih penting daripada hanya memikirkan atau mengurusi opini orang lain tentang dirinya. “Terserah orang mau omong apa, yang penting saya hanya ingin mengurusi warga Surabaya,” tegasnya.

Risma, Kamis ini mengadakan pertemuan dengan Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso untuk menyampaikan pandangan terkait kegamangannya terkait pengangkatan Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana. Wisnu Sakti Buana adalah wakil wali kota baru Surabaya. Sebelumnya, politikus PDI Perjuangan adalah wakil ketua DPRD Surabaya yang terlibat upaya pendongkelan Risma, akhir tahun 2010.

Pelbagai media massa mencatat jelas upaya pemakzulan Risma oleh Wisnu yang kini adalah wakil wali kota itu. Bahkan ensiklopedia online Wikipedia mencatat jelas anggapan Mendagri Gamawan Fauzi bahwa alasan pemakzulan Risma adalah hal yang mengada-ngada. Bahkan disebutkan kabar yang menyebutkan bahwa perubahan sikap para politikus PDIP yang semula mengusung pencalonan Risma sebagai wali kota dan kemudian mencoba melengserkannya itu disebabkan banyaknya kalangan DPRD Kota Surabaya yang tidak senang dengan sepak terjang politik Risma.

Risma terkenal tidak kenal kompromi saat maju berjuang membangun Kota Surabaya. Ia bahkan menolak keras pembangunan tol tengah Kota Surabaya yang dinilai tidak akan bermanfaat untuk mengurai kemacetan dan lebih memilih meneruskan proyek frontage road dan MERR-IIC (Middle East Ring Road) yang akan menghubungkan area industri Rungkut hingga ke Jembatan Suramadu via area timur Surabaya yang juga akan bermanfaat untuk pemerataan pembangunan kota.

Tetapi, bukan karena Wisnu adalah pendongkelnya pada tahun 2010 silam, kini Risma mempersoalkan naiknya politikus PDIP menjadi wakil wali kota. Risma merasa ada yang janggal dengan prosedur pengangkatan Wisnu. Menurut dia, ada prosedur yang dilanggar dalam pengangkatan Wisnu sebagai wakilnya.

Perbedaan pendapat itu bahkan membuat Risma berniat mengundurkan diri dari jabatan wali kota Surabaya karena emoh turut bertanggung jawab atas perbuatan yang tak turut dilakukannya. Namun, upaya dukungan agar Risma membatalkan niat mundurnya itu terus bermunculan dari berbagai kalangan, termasuk dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya