SOLOPOS.COM - Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh (kiri) dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kanan) didampingi jajaran petinggi kedua partai berjalan bersama usai pertemuan di Kantor DPP Nasdem, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Para petinggi kedua partai tersebut menyepakati untuk sama-sama menyukseskan kelancaran dan kondusifitas Pemilu 2024. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/nym)

Solopos.com, JAKARTA — Koalisi antara Partai Nasdem, Partai Demokrat dan PKS menuju Pemilu 2024 digoyang isu tawaran menteri untuk PKS.

Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya menyebut jika tawaran kursi menteri itu benar maka merupakan manuver politik yang licik dari pemerintah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sementara itu, Juru Bicara PKS Muhammad Kholid menegaskan partainya tetap menjadi oposisi hingga masa pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.

Ekspedisi Mudik 2024

“Hasil Keputusan Musyawarah Majelis Syuro menegaskan bahwa PKS tetap di luar pemerintahan atau oposisi. Keputusan tersebut mengikat kepada seluruh anggota, pengurus, dan pimpinan,” jelas Kholid lewat pesan singkat, seperti dikutip Solopos.com, Rabu (2/11/2022).

Baca Juga: Pesan Jokowi untuk Menteri Nyapres: Utamakan Tugas di Pemerintahan!

Dia menggarisbawahi bahwa isu yang beredar tak benar sebab keputusan Majelis Syuro sudah tak bisa diganggu gugat.

“Sepengetahuan dari kami tidak ada. Presiden PKS Ahmad Syaikhu tidak pernah mendapatkan tawaran itu,” ujarnya.

Kholid mengakui saat periode pertama pemerintahan Jokowi ada tawaran menjadi menteri.

Baca Juga: Dukungan Jokowi untuk Prabowo Nyapres Kobarkan Semangat Kader Gerindra

Meski begitu, saat periode kedua Jokowi saat ini, tak pernah ada tawaran serupa.

“PKS konsisten memutuskan di luar pemerintahan,” ucapnya.

Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menilai kabar PKS ditawari posisi menteri untuk menjegal pembentukan koalisi antara PKS-Nasdem-Demokrat (Koalisi Perubahan) sangat licik.

Baca Juga: Dekat dengan Ganjar, Jokowi Dukung Prabowo sebagai Capres 2024

Willy bingung, padahal PKS sudah menyatakan sikap akan tetap jadi oposisi pemerintah Jokowi hingga akhir namun tetap saja dirayu.

“PKS itu sudah men-declare dirinya oposisi dan ibarat mau berbuka, ini sudah azan Ashar, sebentar lagi sudah azan Magrib [deklarasi koalisi]. Terus mereka ditawari seperti itu? Dan mereka sudah statement ini [tetap jadi oposisi]. Ini narasi yang benar-benar picik,” ujar Willy kepada awak media di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/11/2022).

Dia juga tak habis pikir jika pihak pemerintah menawari PKS jatah menteri hanya untuk menggagalkan Koalisi Perubahan.

Baca Juga: Kala Prabowo Subianto Beri Cak Imin Pantun Penguat Koalisi

Jika benar, dia merasa pemerintahan sangat pragmatis dan transaksional.

“Apakah benar moralitasnya seperti itu? Jadi saya dan kawan-kawan di Koalisi Perubahan bersepakat untuk mengatakan inilah orang orang yang berpolitik dengan narasi yang picik, inilah orang orang yang berpolitik dengan hitam, kotor, dan kumuh,” jelasnya.

Willy merasa isu tersebut merugikan dua nama sekaligus, baik dari pemerintah maupun PKS sendiri.

Baca Juga: Luhut Klaim Ditawari jadi Cawapres Anies tapi Menolak

Padahal, dia berharap politik itu harus berhadapan. Dia berpendapat, isu-isu seperti pemberian jatah menteri ke PKS membuat politik menjadi jelek di mata masyarakat banyak.

“Kalau narasi-narasi ini yang berkumpul pantas orang tidak mau berpartisipasi pada proses politik, pantas kemudian politik dijauhi, pantas kemudian politik menjadi hitam dan kotor karena isinya teror,” ucap Willy.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Kabar PKS Ditawari Menteri, NasDem: Benar-Benar Picik!”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya