SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung. (Dok/JIBI)

Solopos.com. SUKOHARJO — Kasus flu burung kembali merebak dengan varian baru belakangan ini. Dinas Pertanian dan Perikanan (DPP) Kabupaten Sukoharjo, memastikan di Kabupaten Jamu sejauh ini nihil kasus flu burung. Meski begitu, pihaknya telah melakukan sejumlah antisipasi jika ditemukan kasus flu burung.

“Untuk saat ini di Kabupaten Sukoharjo kami belum menemukan indikasi gejala kasus flu burung. Sebagai langkah antisipasi sudah kami sampaikan kepada teman-teman penyuluh pertanian maupun para petugas medis dan paramedis kesehatan hewan untuk melakukan deteksi dini terhadap kemungkinan terjangkitnya flu burung,” kata Kepala DPP Sukoharjo, Bagas Windaryatno, Sabtu (4/3/2023).

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia memastikan Tim Unit Reaksi Cepat (URC) juga sudah rutin meningkatkan surveilans dan melaksanakan prosedur operasi standar pengendalian flu burung.

Sementara itu vaksinasi dan desinfektan sudah disiapkan guna pencegahan penyakit. Partisipasi aktif masyarakat dengan pelaporan dini setiap ada kasus kematian unggas penting untuk mencegah penyebaran. Begitu ada temuan gejala kasus flu burung, Tim URC akan langsung menindaklanjuti dengan pemeriksaan PCR flu burung dari laboratorium rujukan untuk memastikan jenis virusnya.

DPP terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan guna melaksanakan sistem kesehatan One Health karena flu burung dikabarkan bisa menular kepada manusia. Meski belum ada temuan kasus, masyarakat diimbau agar senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), cermat dalam memilih bahan baku pangan dan pengolahannya.

Pelaporan kasus melalui sistem informasi kesehatan hewan Indonesia yang mutakhir (iSIKHNAS) juga akan dilakukan. Sehingga, setiap kasus terintegrasi sampai ke pemerintah pusat dan terpantau secara nasional.

Pada bagian lain, harga ayam maupun telur di Sukoharjo terpantau stabil dan tak terpengaruh isu flu burung. Pedagang di Pasar Ir. Soekarno, Sri Rezeki, mengatakan harga ayam selama sepekan terakhir cukup stabil di angka Rp34.000/kilogram. Harga itu naik Rp2.000/kg dibandingkan dua pekan lalu. Sementara harga telur juga terbilang stabil  Rp23.500/kilogram.

Beberapa pedagang mengaku tak khawatir dengan adanya isu flu burung. Tak sedikit dari mereka mengatakan hal tersebut untuk mempermainkan harga ayam menjelang Lebaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya