SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Istri (alm) Nurcholis Madjid alias Cak Nur di Washington DC sana tengah bersedih. Dia sedih mendengar Kapolri Jenderal BHD mengaitkan Chandra M Hamzah, MS Kaban, dan Cak Nur, dalam kaitan kasus dugaan suap di PT Masaro Radiokom.

“Saya sedih mendengar berita tentang Kapolri yang menyabut nama Cak Nur dan Nadia,” kata Omi Komaria, Jumat (6/11).

Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah

Dalam Raker dengan Komisi III DPR, Kamis hingga Jumat dini hari (5-6/11), Kapolri mencurigai KPK tidak menindaklanjuti temuan bukti aliran dana ke mantan Menhut MS Kaban dari PT Masaro Radiokom. Salah satu dugaan Kapolri, karena Wakil Ketua Pimpinan KPK Chandra M Hamzah punya kedekatan dengan MS Kaban. Kedekatan ini terkait keberadaan Cak Nur.

Memang, dalam raker itu Kapolri menyebut inisial-inisial MK, CMH, dan N. Kapolri menyebut MK sebagai pimpinan sebuah departemen yang kini tak menjabat lagi. CMH sebagai pimpinan KPK, dan N merupakan bapak dan tokoh yang sangat dihormati.

Inisial MK dibuka oleh anggota FDIP Gayus Lumbuun. Sedangkan CMH sudah diketahui bahwa itu inisial Chandra. Lantas N? Informasi yang beredar N merupakan inisial Nurcholish Madjid alias Cak Nur.

Bagaimana Kapolri mengaitkan hubungan Chandra, MS Kaban, dan Cak Nur? Informasi yang didapatkan detikcom, Kapolri menduga Chandra memiliki utang jasa terhadap Kaban, karena diperkenalkan dengan Nadia Madjid, putri Cak Nur. Lewat Kaban, akhirnya Chandra pun menikahi Nadia pada 1994 silam, meski akhirnya kedua pasangan ini bercerai. Dengan cerita inilah, Kapolri menduga Chandra tidak memproses kasus Kaban itu.

MS Kaban tak diundang

Omi tak bisa mengerti mengapa Kapolri menyebut-nyebut keluarganya. “Kenapa Kapolri nyebut-nyebut keluarga kami?” gugat Omi. Omi menilai pernyataan Kapolri sebagai salah besar. “Karangan dari mana itu?” tanya Omi.

Omi juga menyangkal MS Kaban menikahkan putrinya, Nadia, dengan Chandra. “Masya Allah   kalau Nadia dan Chandra yang menikahkan MS Kaban. Saksi pun juga tidak dan kami tidak mengundangnya. Cak Nur pun juga tidak pernah nyebut-nyebut nama Kaban yang berarti Cak Nur tidak kenal atau tidak pernah ada hubungan dengan MS Kaban,” jelas Omi.

Omi meminta Kapolri mengklarifikasi hal tersebut. “Kenapa soal KPK dengan Polri dikaitkan dengan soal pribadi? Tolong klarifikasi,” ujarnya.

 

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya