SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencabulan atau penculikan terhadap anak (JIBI/Dok)

Kasus pencabulan di Wonogiri membuat miris.

Solopos.com, WONOGIRI — Istri Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Verawati, mengutuk pencabulan terhadap siswi kelas IV SD asal Jatipurno, SDK, 10, yang dilakukan kakak kandung, ayah tiri, dan dua tetangganya. Menurut dia, tidak ada toleransi bagi pelaku yang merusak masa depan anak. [Baca: Bocah SD Disetubuhi 4 Orang]

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Wonogiri itu menyampaikannya, Rabu (28/12/2016), menanggapi terbongkarnya kasus pencabulan yang dialami SDK, Senin (26/12/2016).

Perempuan yang akrab disapa Vera tersebut menginformasikan korban saat ini sudah didampingi pihak Badan Keluarga Berencana Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Perempuan (BKBKSPP) Wonogiri. Dia mengatakan keterlibatan orang dekat dalam kasus kejahatan seksual terhadap anak sangat ironis.

Sebab, para pelaku seharusnya menjadi pelindung bagi anak. Merujuk pada kondisi itu pada zaman sekarang ini rumah tak bisa menjamin keselamatan anak.

“Para pelaku seperti bukan manusia. Kami selalu berupaya mengedukasi para orang tua agar selalu menjaga anak. Tapi yang terjadi banyak kasus yang melakukan adalah orang yang seharusnya menjaga,” kata dokter hewan itu.

Pencegahan

Pencegahan, kata Vera, menjadi sangat vital dalam upaya menekan terjadinya kekerasan terhadap anak. Dia menyebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan PKK tak pernah berhenti berupaya.

Contoh riilnya, Pemkab telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Perlindungan Anak hingga tingkat kecamatan, masyarakat dan stake holder telah mendeklarasikan Wonogiri Sayang Anak.

“PKK juga telah mencanangkan Program Momong Cerdas yang pada praktiknya menyasar orang tua agar memperhatikan cara momong anak untuk membentuk karakter yang baik,” imbuh Vera.

Program-program yang telah ditelurkan akan lebih optimal jika masyarakat berperan aktif dalam upaya pencegahan. Dia menilai lingkungan harus peduli terhadap anak. Setidaknya ikut mengawasi anak saat beraktivitas. Apabila terjadi tindak kekasan terhadap anak atau ibu, lingkungan sekitar diharapkan bersedia malapor.

Kasatreskrim Polres Wonogiri, AKP Muhammad Kariri, mengatakan tiga dari empat pelaku terus diperiksa secara intensif. Menurut dia SDK mudah dibujuk dengan tipu muslihat kemungkinan karena tidak paham bahwa perbuatan para pelaku merupakan tindak kejahatan. Saat ini polisi masih menunggu hasil visum untuk mengetahui ada tidaknya dampak negatif yang dialami korban, seperti terjangkit penyakit kelamin atau lainnya.

Terpisah, Koordinator Aliansi Peduli Perempuan Sukowati (APPS), Sugiarsi, tak kaget mengetahui ada anak yang dicabuli kakak kandung dan ayah tiri. Pasalnya, orang dekat yang menjadi pelaku kejahatan terhadap anak dan perempuan sudah jamak terjadi. Bahkan, di Sragen pernah terjadi anak disetubuhi ayah kandung. Menurut dia, siapa pun pelakunya harus dihukum berat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya