SOLOPOS.COM - Dokumentasi pemindahan jenazah anggota TNI AD korban kelompok bersenjata Papua. Foto menunjukkan dua anggota TNI AD korban penembakan kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Senin (21/2) diterbangkan ke Timika menggunakan helikopter EC-725 Caracal TNI AU. (ANTARA/HO/Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih)

Solopos.com, JAYAPURA–Kelompok kriminal bersenjata atau KKB Papua diduga menganiaya dan menembak bintara pembina desa di Pos Koramil Yalimo, Sersan Satu (Sertu) Eka Andriyanto hingga meninggal di Elelim, Kabupaten Yalimo, Papua, Kamis (31/3/2022).

Istri Sertu Eka Andriyanto yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan di Elelim juga dianiaya hingga meninggal dunia. Tidak hanya itu, anak suami istri mereka yang masih balita juga menjadi korban penganiayaan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sampai berita ini diturunkan, belum diketahui identitas KKB yang menyerang suami istri di Elelim pada Kamis (31/3/2022) sekitar pukul 06.00 WIT tersebut.

Baca Juga: Tak Hanya Serang TNI, KKB Papua Juga Bakar Sekolah dan Aniaya Guru 

Komandan Korem 172/PWY, Brigadir Jenderal TNI Izak Pangemanan, kepada Antara, Kamis, mengakui dari laporan yang diterima ada kelompok bersenjata menyerang anggotanya itu beserta keluarga yang saat itu berada di ruko mereka di Elelim, Papua.

Akibatnya, Sertu Eka meninggal di tempat akibat luka tembak. Sedangkan istrinya, Sri Lestari, mengembuskan napas terakhir akibat luka benda tajam. Bahkan anak pasangan mereka, Elvano Putra (2,5 tahun), dua jarinya putus akibat terkena tebasan senjata tajam saat berada dalam gendongan ibunya.

“Belum diketahui siapa pelakunya karena saat ini masih diselidiki, apalagi kedua pasutri sudah bertugas di Elelim cukup lama,” kata Pangemanan.

Baca Juga: Serangan KKB Lagi, Anggota Koramil Yalimo Papua Gugur

Ia menyatakan di lokasi kejadian ditemukan satu selongsong peluru yang diduga berasal dari senjata serbu AK-47 berkaliber 7,52 mm. Jenazah Sertu Eka akan disemayamkan di Markas Korem 172/PWY di Waena, Jayapura, sebelum Jumat (1/4), diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya di Jawa Timur.

“Pasangan suami-istri ini meninggalkan dua orang anak balita,” kata Pangemanan.

Kejadian ini, kata dia, merupakan kali pertama seorang anggota TNI AD diserang kelompok bersenjata bersama istrinya, hingga keduanya kehilangan nyawa di tempat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya