SOLOPOS.COM - Bareskrim Polri saat menggelar konferensi pers terkait kejahatan hate speech, Rabu (23/8/2017). (Juli Etha/JIBI/Bisnis)

Pihak Istana Kepresidenan mendesak Polri mencari otak di balik Saracen.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak Istana Kepresidenan meminta Polri untuk mengusut tuntas jaringan penyebar berita bohong alias hoax, Saracen.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Juru Bicara Presiden Johan Budi SP mengemukakan pihaknya mengapresiasi kinerja Polri atas terkuaknya jaringan yang diduga membuat dan menyebarkan fitnah di media sosial tersebut. Johan menyebut, jaringan ini tidak hanya melanggar UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE), tapi juga merusak persatuan dan kesatuan bangsa.

“Karena itu Polri harus mengusut tuntas sampai ke akar-akarnya,” kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (24/8/2017). Baca juga: Beredar Struktur Organisasi Saracen, Polisi Didesak Usut Dalangnya.

Sebelumnya, Polri menangkap tiga tersangka terkait kelompok Saracen yang diduga melakukan penyebaran pesan kebencian dengan menggunakan lebih dari 2.000 akun.

Johan mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah berulang kali mengimbau pengguna media sosial agar santun, tidak saling menghina atau menghujat, dan tidak melemparkan fitnah.

“Kalau Polri ini kan menjalankan tugas. Kalau ada yang melanggar aturan, UU ya dilanggar, termasuk yang berkaitan dengan, istilahnya penyebar hoax, isinya ujaran kebencian dan fitnah, kan tentu ada UU yang ditabrak.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya