SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi bersama ibu negara Iriana Jokowi mengenakan seragam adat Mandailing ketika berfoto bersama pada resepsi ngunduh mantu pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution di Medan, Sumatra Utara, Minggu (26/11/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Septianda Perdana)

Istana membantah tuduhan Arseto Suryoadji Pariadji melalui video yang menyebut ada jual-beli undangan resepsi Kahiyang Ayu.

Solopos.com, JAKARTA — Istana Kepresidenan angkat bicara soal tuduhan Arseto Suryoadji Pariadji yang melalui videonya menyebut undangan resepsi mantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijual puluhan juta rupiah perlembar. Video itu menjadi topik yang paling dicari netizen di media sosial sejak awal pekan ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Melalui video yang diunggahnya ke sejumlah akun medsos, Arseto menuding pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan resepsi pernikahan Kahiyang Ayu-Bobby Nasution pada November 2017 sebagai ladang bisnis. Arseto mengatakan pendukung Jokowi menjual undangan resepsi pernikahan Kahiyang-Bobby seharga Rp25 juta perlembar bagi siapa pun yang ingin menjadi tamu.

Tak hanya itu, Arseto yang pada Rabu (28/3/2018) dilaporkan pendukung Jokowi ke Polda Metro Jaya itu juga menyebut sang presiden dan pengikutnya koruptor. Kini, akun Facebook yang sempat mengunggah video itu sudah tidak bisa ditemukan. Baca juga: Video Telur Palsu Hoax, Polisi Kejar Penyebarnya.

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo memastikan informasi yang disebarkan Arseto beberapa waktu lalu tidak benar. Johan mengatakan, tidak mungkin undangan pernikahan anak Jokowi dijual Rp25 juta perlembar, seperti tuduhan Arseto. Baca juga: >Gaji Presiden Naik Jadi Rp553 Juta/Bulan? Sri Mulyani Pastikan Hoax.

“Tentu saja tidak benar undangan diperjualbelikan. Presiden mengundang berbagai kalangan termasuk kalangan rakyat kecil atau biasa dalam resepsi pernikahan putrinya tanpa memungut biaya apa pun,” ujar Johan, Rabu, dilansir Suara.com.

Johan minta ke semua, termasuk Arseto untuk melapor polisi kalau ada pihak yang menjual undangan pernikahan putri Jokowi. “Jika ada yang mengatasnamakan atau mengaku dari pihak Istana, kemudian menjual undangan tersebut, agar dilaporkan kepada pihak Kepolisian disertai dengan buktinya,” kata Johan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya