SOLOPOS.COM - Bocah warga Palestina, Huseen Awad, menangisi kematian ayahnya saat upacara pemakaman di Jalur Gaza (JIBI/Harian Jogja/Reuters/Suhaib Salem)

Harianjogja.com, GAZA- Warga Jalur Gaza percaya sekolah adalah tempat paling aman bagi mereka, tapi Israel mengubahnya menjadi neraka. Israel, Rabu (30/7/2014), kembali mengebom sekolah milik PBB dan menewaskan 20 warga sipil dan anak-anak.

Petugas medis mengatakan pesawat Israel juga menjatuhkan bom di tempat lain, dan menewaskan 23 orang. Sedangkan laporan sebelumnya menyebutkan antara 13 sampai 15 orang tewas dalam penembakan di Jebalya, utara Gaza.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ashraf al-Qidra, juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, mengatakan di antara korban tewas terdapat petugas medis dan bayi. Israel mengatakan masih merinci korban tewas di sekolah itu.

Dalam serangan lain, delapan orang dalam satu keluarga di Jebalya tewas, menambah koleksi pembantaian Israel menjadi 1.245.

United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) mengoperasikan sejumlah sekolah di Jalur Gaza. Kini, semua sekolah itu adalah tempat perlindungan bagi lebih 200 ribu warga Palestina, terutama anak-anak.

Warga Jalur Gaza percaya sekolah adalah tempat paling aman bagi mereka, tapi Isael mengubahnya menjadi neraka. Nyaris tidak ada lagi tempat aman bagi warga Palestina di Jalur Gaza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya