SOLOPOS.COM - Warga Palestina dan petugas penyelamat mencari korban di antara reruntuhan sebuah rumah yang terkena seranga udara Israel di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, Jumat (11/7/2014) lalu. (JIBI/Reuters/Ibrahim Abu Mustafa/dok)

Solopos.com, YERUSALEM — Serangan Israel di jalur Gaza terus dikerahkan, Minggu (3/8/2014) di tengah pembicaraan gencatan senjata tengah diupayakan di Kairo, Mesir. Salah satunya serangan kembali menghantam tempat pengungsian warga Palestina.

Serangan udara di sekolah yang dijadikan sebagai tempat pengungsian di Kota Rafah menurut petugas medis menewaskan sedikitnya 10 orang. Pada hari yang sama, 30 warga Palestina tewas saat berondongan tembakan Israel menghujani lokasi lain di kota itu.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

Menurut keterangan saksi dan petugas medis, seperti dilansir Reuters, sebuah rudal yang diluncurkan pesawat dan menghantam pintu masuk sekolah yang dikelola PBB untuk tempat pengungsian. Pada saat itu ratusan orang berlindung di tempat itu. Serangan pada tempat pengungsian ini terjadi untuk kali kedua dalam sepekan setelah dilancarkan, Rabu (30/7) dan menewaskan 15 orang.

Ekspedisi Mudik 2024

Sebelum serangan itu, Pemimpin Fatah, Ashraf Goma, mengatakan  pasukan Israel membombardir kota dari udara, darat dan laut.  “Cucuran darah dari korban yang terluka di jalan-jalan dan mayat-mayat bergeletakan,” ungkapnya.

Peristiwa itu terjadi sehari setelah Perdana Menteri  Israel, Benjamin Netanyahu, berjanji untuk terus menekan Hamas bahkan setelah tentara menyelesaikan misi inti menghancurkan jaringan terowongan.

“Kami tengah dalam misi menghapus terowongan dan kami telah menemukannya. Kami berharap dapat menyelesaikan dalam waktu singkat, mungkin dalam waktu 24 jam atau lebih,” kata Juru Bicara Militer Israel Letna Kolonel Peter Lerner.

Pada satu sisi, pembicaraan untuk gencatan senjata baru tengah diupayakan. Delegasi dari kelompok Hamas dan Jihad Islam  tiba di Kairo. Namun tampaknya terobosan itu tak akan berlangsung cepat tanpa kehadiran Israel.

Setelah menuduh Hamas melanggar gencatan senjata pada Jumat (1/8), Israel mengatakan tidak akan mengirim utusan sesuai yang dijadwalkan. Pembicaraan di Kairo tanpa partisipasi Israel diprediksi tidak akan menghasilkan terobosan apapun.

Israel mulai meluncurkan serangan di Gaza pada 8 Juli lalu menyusul lonjakan roket yang dikirim Hamas dan gerilyawan lainnya. Pertempuran pada Minggu terus melonjakkan jumlah  korban tewas di Gaza yang disebut pejabat Palestina merenggut  1726 nyawa.

Sementara Israel mengkonfirmasi 64 tentara tewas dalam pertempuran dan serangan roket Palestina menewaskan tiga warga sipil di Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya