ISRAEL SERANG GAZA : Hadirkan Live Tweet Peperangan di Gaza, Remaja Palestina Mendunia

Solopos.com, SOLO – Remaja perempuan asal Palestina, Farah Baker, tiba-tiba menjadi sosok yang terkenal karena keberaniannya mem-posting kejadian yang ia alami di situs media sosial. Di tengah peperangan yang melanda negaranya, ia menyempatkan diri untuk menceritakan kejadian yang di sekitarnya.

Promosi Kisah Pangeran Samudra di Balik Tipu-Tipu Ritual Seks Gunung Kemukus

Tinggal di dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Palestina, tempat ayahnya menjadi dokter bedah, Farah Baker kerap melihat berbagai kejadian memprihatinkan yang dialami oleh korban serangan Israel di Gaza. Kicauan remaja 16 tahun tersebut membuatnya menuai sensasi besar di dunia maya. Popularitas instan Farah Baker langsung melonjakkan jumlah pengikutnya dari 800 menjadi 168.000.  

Dilansir Emirates247.com, Senin (11/8/2014), Farah Baker selalu menyempatkan waktu untuk sekadar membagi informasi yang ia dengar dan rasakan saat tentara Israel menggempur negaranya. Dengan menggunakan smartphone atau laptop, ia mengungkapkan suasana kekacauan dan ketakutan yang ia alami. Beberapa kali juga ia mem-posting rekaman video untuk memberikan gambaran serangan Israel terhadap Palestina.

Saat ditanya mengenai motivasinya memberikan informasi tersebut, Farah Baker hanya mengaku ingin menceritakan apa yang ia rasakan kepada semua orang di dunia. “Saya mencoba untuk menceritakan kepada dunia apa yang saya rasakan dan apa  yang terjadi di tempat saya tinggal,” kata Farah Baker sebagaimana dilansir Reuters.

Farah yang pada foto profilnya memiliki mata berwarna biru tersebut juga mengaku terkejut dengan popularitas yang ia dapatkan. Ia mengaku tak mengharapkan popularitas. Farah mengaku hanya ingin berbagi untuk sebagian kecil orang dan tidak menyangka kalau postingan kicauan di akun Twitter-nya, @Farah_Gazan membuat namanya mendunia.

Normal
0

false
false
false

EN-US
X-NONE
X-NONE

MicrosoftInternetExplorer4

Hadirkan Live Tweet Peperangan di Gaza, Remaja Palestina Mendunia

Solopos.com, SOLO – Remaja perempuan asal Palestina, Farah Baker tiba-tiba menjadi sosok yang terkenal karena keberaniannya memposting kejadian yang ia alami di situs media sosial. Di tengah peperangan yang melanda negaranya, ia menyempatkan diri untuk menceritakan kejadian yang di sekitarnya.

Tinggal di dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza, Palestina di mana ayahnya juga menjadi seorang dokter bedah ia kerap melihat berbagai kejadian memprihatinkan yang dialami oleh korban serangan Israel. Kicauan remaja 16 tahun tersebut membuatnya menuai sensasi besar di dunia maya. Popularitas instan Farah Baker langsung melonjakkan jumlah pengikutnya dari 800 menjadi 168.000.  

Dilansir Emirates247.com, Senin (11/8/2014), Farah Baker selalu menyempatkan waktu untuk sekadar membagi informasi yang ia dengar dan rasakan saat tentara Israel menggempur negaranya. Dengan menggunakan smartphone atau laptop ia mengungkapkan suasana kekacauan dan ketakutan yang ia alami. Beberapa kali juga ia memposting video klip untuk memberikan gambaran serangan di Palestina.

Saat ditanya mengenai motivasinya memberikan informasi tersebut dirinya hanya mengaku ingin menceritakan apa yang ia rasakan kepada semua orang yang ada di dunia.

“Saya mencoba untuk menceritajkan kepada dunia apa yang saya rasakan dan apa  yang terjadi di mana saya tinggal,” kata Farah Baker sebagaimana dilansir Reuters.

Farah yang di foto profilnya memiliki mata berwarna biru tersebut juga mengaku terkejut dengan popularitas yang ia dapatkan. Ia mengaku tak mengharapkan popularitas. Farah mengaku hanya ingin berbagi untuk sebagian kecil orang dan tidak menyangka kalau postingan kicauan di akun Twitternya, @Farah_Gazan membuat namanya mendunia.

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;}