SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi

Boyolali (Solopos.com)–Warga lereng Gunung Merapi terancam penyakit belek dan Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Hal ini dipengaruhi datangnya musim kemarau. Selain itu, sisa material vulkanik yang mengendap berubah menjadi debu terbawa angin ke rumah penduduk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Musim kemarau selain kekeringan warga juga terancam penyakit seperti belekan dan ISPA,” kata Camat Selo, Subiso kepada wartawan setelah memberikan pengarahan kepada sejumlah Kepala Desa (Kades), Sabtu (18/6)/2011.

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan musim kemarau membawa beberapa dampak negatif bagi warga lereng Merapi. Kemarau saat ini merupakan kali pertama yang terjadi pascaerupsi 2010 lalu.

Kemarau juga menimbulkan angin kencang yang membawa material vulkanik dari puncak Merapi ke permukiman penduduk. “Debu vulkanik yang terbawa angin itu memicu berbagai penyakit seperti belekan,” jelasnya.

Warga Merapi terutama di tiga desa yaitu Desa Tlogolele, Klakah dan Jrakah diminta mewaspadai penyakit ini. Sebab saat erupsi lalu, material vulkanik sempat menutup tiga desa ini hingga setebal 10 centimeter. Musim kemarau yang telah datang membuat endapan material ini menjadi debu yang berbahaya bagi warga.

Ditambahkan, sudah ada laporan warga yang terserang ISPA meskipun jumlahnya sedikit. Camat mengimbau kepada masyarakat melalui Kades, agar serangan ISPA tidak merembet ke warga lain dengan melakukan berbagai tindakan preventif.

Terpisah, Kades Jrakah, Tumar menerangkan pekan depan perangkat desa dan tokoh masyarakat setempat akan diberi pengarahan terkait serangan penyakit ini. Menurutnya, di daerah Jrakah dan sekitarnya memang rawan terserang ISPA dan belekan.

(rid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya