SOLOPOS.COM - Warga melintas di depan portal pembatasan untuk isolasi wilayah secara mandiri di Nglebak, Tawangmangu, Karanganyar, Rabu (1/4/2020). (Candra Mantovani)

Solopos.com, TAWANGMANGU -- Sejumlah dusun di Desa Nglebak, Tawangmangu, Karanganyar menerapkan isolasi wilayah secara mandiri dengan memblokade jalan, Rabu (1/4/2020). Hal itu dilakukan untuk antisipasi dan memutus rantai persebaran Covid-19.

Kadus Krangean dan Sumokado, Nglebak, Sutiman, mengatakan warga di kedua dusun tersebut sepakat untuk menerapkan isolasi wilayah secara mandiri. Kedua wilayah tersebut melarang adanya warga asing yang berkunjung.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemudik ke Solo Dikarantina 14 Hari, Rudy: Tak Elingke, Do Manuto

Mereka juga menerapkan wajib lapor apabila ada tamu yang memiliki kepentingan mendesak berkunjung.

Penerapan isolasi wilayah Nglebak secara mandiri dilakukan mulai Rabu (1/4/2020) pagi dengan menutup jalur akses dan memasang banner penanda.

Pakar UGM & ITS: Penyemprotan Disinfektan di Jalan Tak Diperlukan

"Untuk di Krangean sudah semua menerapkan isolasi wilayah secara mandiri. Untuk di Sumokado, sementara baru ada dua tempat yang menerapkan isolasi wilayah. Kemungkinan juga akan menerapkan secara menyeluruh. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan hasil rapat desa untuk antisipasi corona dan upaya memutus rantai persebaran [Covid-19]," kata Sutiman, kepada Solopos.com di lokasi penutupan akses.

Pilkada Sragen: Baru Dilantik, Masa Kerja PPS Langsung Ditunda

Menurut Sutiman, jalur akses di Krangean hanya disisakan satu akses di dekat Kantor Kepala Desa Nglebak. Akses itu dijaga oleh warga secara bergantian sesuai jadwal piketnya setiap hari.

Warga luar yang berkunjung diwajibkan melapor dan mempercepat waktu kunjungannya. Total jumlah penduduk di Dusun Krangean sekitar 700 jiwa dan di Dusun Sumokado sekitar 750 jiwa.

Penelitian UI & UGM Prediksi Corona di Indonesia Berakhir Mei-Juni 2020

"Kami sudah menerapkan SOP dan penjagaan. Kami wajibkan cuci tangan dulu sebelum masuk dusun. Jadi, kalau ada warga luar yang datang jika kebutuhannya penting wajib lapor. Kami awasi agar dipercepat kunjungannya dan tidak berlama-lama," imbuh dia.

Isolasi Wilayah Delapan Dukuh

Disnaker Wonogiri: Kurangi Jam Kerja, Pekerja Jangan Disuruh Lembur!

Terpisah, Kepala Desa Nglebak, Suparti, mengatakan ada delapan dukuh yang menerapkan isolasi wilayah di Nglebak sesuai kebijakan masing-masing. Untuk mengantisipasi persebaran Covid-19, pihaknya mendata pemudik yang pulang kampung ke Nglebak.

"Untuk isolasi wilayah memang kebijakan dukuh masing-masing karena karakter masyarakatnya berbeda-beda. Antisipasi lainnya kami tetap pantau data pemudik yang pulang kampung," beber Suparti.

Drainase Tak Optimal, Jl. Solo-Jogja di Klaten Sering Terendam Banjir

Sementara itu, Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, mengatakan isolasi wilayah dianggap cukup bagus untuk mengontrol aktivitas masyarakat. Meski begitu, dia mengimbau agar warga tidak berlebihan dalam menerapkan hal tersebut.

"Jadi ini sebenarnya bagus karena bisa membatasi aktivitas. Jadi warga yang keluar hanya untuk hal-hal penting saja seperti beli alat medis, makan dan kebutuhan pokok lainnya. Intinya bukan menutup tapi lebih ke pembatasan. Dari awalnya akses bisa di mana-mana jadi satu titik saja," terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya