Solopos.com, MADIUN -- Bupati Madiun, Jawa Timur, Ahmad Dawami, mengevakuasi seluruh warga yang terpapar Covid-19 di Desa Mojopurno dan Desa Bantengan, Kecamatan Wungu ke RS. Jumlahnya ada 88 warga. Mereka kini diisolasi di RSUD Dolopo, Madiun.
Puluhan orang ini terpapar Covid-19 setelah menghadiri acara resepsi pernikahan warga di Dukuh Bulurejo, Desa Bantengan.
Promosi Siap Mengakselerasi Talenta Muda, Pegadaian Lantik Pengurus BUMN Muda Pegadaian
“Ini dilakukan untuk melokalisasi supaya pasien tidak menyebarkan [virus]. Jadi penyebaran bisa dikendalikan,” kata dia di sela-sela menjemput warga positif Covid-19 di Dukuh Bulurejo, Senin (14/6/2021) malam.
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing ini pengisolasian warga yang terpapar Covid-19 ini untuk menjamin perawatan supaya bisa lebih maksimal. Dia tidak ingin terjadi keterlambatan dalam penanganan pasien Covid-19.
Baca Juga: Ngeri, 88 Orang Positif Covid-19 dari Klaster Pernikahan di Madiun
Dia juga menjamin ketersediaan tempat tidur bagi puluhan warga yang dibawa ke rumah sakit. Jika kurang, pemerintah segera menyediakan tempat tidur tambahan.
Kondisi puluhan warga yang terpapar corona itu sebagian besar tanpa gejala. Namun, ada beberapa yang mengalami gejala ringan.
Kaji Mbing mengatakan akan menunggu laporan terkait sumber penyebaran virus di Dukuh Bulurejo. Selain itu, pihaknya akan terlebih dahulu berkonsultasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur sebelum membuat keputusan terkait larangan hajatan.
Dia menegaskan penyelenggara seharusnya mengantongi izin dari kepala desa setempat dan tim satgas sebelum menggelar hajatan. “Sampai saat ini, PPKM Mikro masih berjalan. Artinya, setiap hajatan harus ada mekanisme yang harus dilewati,” kata bupati.
Baca Juga: Sabar, Daftar Tunggu Calon Haji di Madiun Mencapai 30 Tahun
Menurutnya, yang terpenting masyarakat juga harus berpartisipasi untuk mencegah persebaran Covid-19.