SOLOPOS.COM - Ilustrasi

Ilustrasi(dok detikcom)

Jakarta(Solopos.com)–Islamic Development Bank (IDB) melalui Islamic Cooperation for the Development of Private Sector (ICD) berkomitmen menyediakan fasilitas pinjaman berbasis syariah kepada Grup Sritex senilai US$ 160 juta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pinjaman berbasis syariah ini digunakan untuk pembangunan pabrik serat rayon milik anak usaha grup Sritex, PT Rayon Utama Makmur, sebagai salah satu pelaku industri textile terintegrasi di Indonesia.

Hal ini disampaikan Arief Bintoro Dibyoseputro, salah satu perwakilan sektor swasta asal Indonesia, dalam pertemuan Islamic Development Bank Annual Meeting di Jeddah di Jakarta, Minggu (26/6/2011).

Ekspedisi Mudik 2024

Ia menjelaskan, pembangunan pabrik serat rayon menghabiskan dana investasi US$ 218 juta. Dimana ICD berkomitmen mendanai sebagian besar proyek tersebut. Sementara sisanya diambil dari kas internal Rayon Utama Makmur.

Dengan tambahan pabrik baru milik Rayon Utama Makmur, dipercaya membuat posisi tawar industri tekstil Indonesia diharapkan dapat lebih kompetitif di pasar global.

Saat ini terdapat dua pabrik rayon dan seluruhnya dimiliki pihak asing. Hasil produksi serat rayon pun selama ini berorientasi untuk pasar luar negeri.

Produk serat rayon merupakan serat alami, setara dengan produk olahan kapas. Serat inimerupakan olahan dari bubur kayu atau dissolving.

Grup Sritex sendiri merupakan salah satu pelaku industri textile terintegrasi di Indonesia. Sritex saat ini memproduksi secara terpadu mulai dari benang, kain tekstil, printing, dan garment

Indonesia belum optimal merespon komitmen pendanaan IDB

Bintoro menjelaskan, komitmen Islamic Development Bank (IDB) berupa fasilitas pendanaan berbasis syariah, dalam pembangunan di Indonesia cukup besar. Namun respon yang ditunjukkan Indonesia sendiri masih minim. Bahkan penyerapaan dana Indonesia dari IDB masih dibawah negara tetangga, Malaysia.

“Peran IDB sudah cukup banyak, namun demikian bila dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia maka Indonesia masih jauh tertinggal,” tuturnya.

Pada pertemuan Islamic Development Bank Mei 2011 lalu, dalam IDB Day, juga menegaskan komitmen IDB bagi pembangunan di Indonesia yang cukup signifikan.

Pertemuan IDB Annual Meeting sendiri akan dihelat mulai 26-30 Juni 2011. Dimana Jeddah dipilih sebagai lokasi pertemuam yang merupakan kantor pusat IDB.

Dalam IDB Annual Meeting akan membahas perkembangan pembangunan dalam arti luas bagi negara-negara anggota. Akan ada 54 Menteri Keuangan negara anggota yang siap mengikuti acara ini, termasuk Menteri Agus D. Martowardoyo.

(detik.com/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya