Islamic Center Solo Hadiah dari Uni Emirat Arab Pindah ke STP, Kenapa?
Lokasi pembangunan Islamic Center Solo yang merupakan satu paket hadiah dengan masjid Sheikh Zayed dari Uni Emirat Arab dipindahkan ke Solo Technopark (STP).

SOLOPOS.COM - Perwakilan dari Crown Prince Court Pemerintah UEA, Mohammed Ali Rashed Saeed AlDhaheri, bersama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka di Balai Kota Solo, Senin (24/1/2022). (Solopos/Mariyana Ricky PD)
Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo batal menghibahkan lahan seluas 3,4 hektare di dekat kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) untuk mengakomodasi pembangunan Islamic Center hadiah dari Putra Mahkota Uni Emirat Arab atau UEA, Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyan.
Sebagai gantinya, Islamic Center bakal dibangun di kompleks Solo Technopark (STP) di lahan seluas 1,9 hektare. Lokasinya tetap berdekatan dengan UNS dan Institut Seni Indonesia (ISI) Solo. Pembangunan pusat kajian Islam yang menjadi kelanjutan dari miniatur Masjid Sheikh Zayed di Gilingan, Solo, itu rencananya dimulai pada tahun depan.
PromosiPotret Kelam Tragedi Heysel, Renggut 39 Nyawa di Final Liga Champions
Saat ini, proyek masjid yang merupakan replika Sheikh Zayed Grand Mosque di UEA itu baru sampai seperempat jalan atau sekitar 21%. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengatakan perwakilan Crown Prince Court UEA yang berkunjung ke lokasi pembangunan masjid dan calon lokasi Islamic Center juga sudah setuju dengan lokasi tersebut.
Baca Juga: Progres Mencapai 21%, Masjid Sheikh Zayed Solo Ditarget Rampung Agustus
“Mungkin tahun depan [Islamic Center] mulai dibangun, gambarnya baru jadi,” katanya kepada wartawan, Senin (24/1/2022). Gibran menyebut keberadaan Islamic Center hadiah dari UEA di lokasi baru itu lebih sesuai dengan ekosistem STP dan perwakilan Pemerintah UEA pun sudah setuju dengan lokasi yang baru itu.
Ekosistem Mendukung
Mengenai kontur perbukitan di kawasan STP, Gibran menyebut itu bukan hambatan. “Sudah setuju dari sananya, tepatnya nanti di belakang bangunan biru [di dalam Kompleks STP],” imbuh Gibran. Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Solo, Hidayat Masykur, menyebut pembangunan Islamic Center masih dalam tahap pengajuan.
Baca Juga: Miniaturnya Dibangun Di Gilingan Solo, Begini Wujud Asli Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi
Saat ini feasibility study (FS) tengah disusun oleh rekanan yang disediakan oleh Pemerintah UEA. Namun, pada prinsipnya Pemerintah UEA telah menyetujui pemindahan lokasi tersebut, meski lahan yang baru tak lebih luas.
“Ya, awalnya mereka ingin agar lokasi masjid dan Islamic Center menjadi satu, tapi tidak memungkinkan. Kemudian, sempat ditawarkan yang di dekat UNS, sampai kemudian di Kompleks STP ini. Tapi, di Kota Solo, lahan mana lagi yang ada,” ucapnya.
Baca Juga: Wow! Marmer Lantai Masjid Sheikh Zayed Solo Didatangkan dari Italia
Berdasarkan pertemuan awal pekan ini, sambung Hidayat, Pemerintah UEA setuju pemindahan lokasi pembangunan ke STP mengingat Islamic Center yang senapas dengan STP.
“Master plan [Islamic Center] masih sejalan karena STP berbasis teknologi dan pengembangan keilmuan, apalagi STP juga ada perpustakaan dan gedung untuk kajian. Ekosistemnya cocok. Harapannya, Islamic Center menjadi lokasi pengembangan Islam moderat, sesuai harapan Presiden Joko Widodo,” katanya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini". Klik link https://t.me/soloposdotcom kemudian join/bergabung. Pastikan Anda sudah menginstall aplikasi Telegram di ponsel.
Solopos.com Berita Terkini