SOLOPOS.COM - Aksi Aliansi Pemuda Islam di Solo, Senin (23/3/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

ISIS di Indonesia ditargetkan lenyap paling lambat tahun 2019.

Solopos.com, JAKARTA – Penyebaran paham radikal di Indonesia kian mengkhawatirkan. Kepolisian Republik Indonesia menargetkan pada tahun 2019 paham Islamic State Iraq and Syria (ISIS) hilang dari Indonesia sesuai komitmen berbagai pihak.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Penanganan ISIS itu termasuk program percepatan yang ada di Polri, penanggung jawabnya Bagian Intel dan Keamanan, selain kepala BIN, BNPT, pemerintah juga, tapi kita bersepakat untuk tahun 2015 sampai 2019 ini ISIS sudah tidak ada, idealisnya begitu,” kata Kabag Intelkam Polri Djoko Mukti Haryono di Jakarta, Jumat (10/4/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Hal tersebut diungkapkan Djoko dalam diskusi bertema Efektivitas Pemblokiran Situs Radikal dalam Memerangi Terorisme di Kampus Universitas Bhayangkara Jaya Raya, Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan.

Dia mengharapkan bisa menyamakan persepsi berapa banyak anggota ISIS yang ada di Indonesia yang diyakininya terus berkembang dan harus menjadi perhatian serius pemerintah.

“Kita ingin tahu berapa sebenarnya anggota ISIS di indonesia, dia pasti beragam karena memang selalu berkembang, ada yang pulang dari Syria [Suriah]dan yang benar-benar bergabung dengan kelompok yang berperang disana, atau yang memang berangkat kesana karena tekanan ekonomi, situasi seperti ini merupakan yang harus dicermati pemerintah,” kata dia.

ia juga mengatakan saat ini di Kepolisian telah ada satuan tugas kontra radikal untuk menderadikalisasi kelompok-kelompok teroris seperti ISIS.

Salah satu yang telah dilakukan adalah membujuk 12 orang yang dicurigai telah bergabung dengan ISIS agar mau kembali ke Indonesia.

“Termasuk bagian kemarin yang 12 orang itu, mereka sebenarnya tidak mau pulang, hartanya sudah dijual semuanya, akhirnya dibujuk supaya mau pulang ke Indonesia dan sekarang dibina di Pondok Bambu,” ujar dia.

Selain itu, Djoko mengatakan pihaknya telah menginstruksikan pada setiap Polda untuk melakukan pemetaan pada orang-orang yang memang telah bergabung dengan ISIS atau yang akan mengikuti.

“Pak KH Hasyim Muzadi dengan Polri kemarin juga sudah ke Jawa Tengah dan Bandung untuk memberikan pencerahan kepada seluruh bupati, pejabat pemerintah daerah, bagaimana bahayanya ISIS,” ujarnya.

Dia menambahkan hal ini akan terus berkembang agar target pemerintah itu bisa diwujudkan biarpun secara bertahap sehingga pengikut paham radikal bukan semakin bertambah tapi semakin berkurang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya