SOLOPOS.COM - Ilustrasi teroris (JIBI/Solopos/Dok.)

ISIS di Indonesia diwaspadai di Indonesia karena diduga mengarah pada aksi terorisme.

Solopos.com, JAKARTA – Para terduga teroris yang berhasil ditangkap Densus 88 Antiteror pekan lalu berasal dari dua kelompok berbeda yaitu simpatisan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan jaringan lama Jamaah Islamiyah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal itu diungkapkan pengamat terorisme dari Yayasan Prasasti Perdamaian Taufik Andrie. “Ini terjadi ketika sudah banyak informasi warga Indonesia pulang dari Suriah, mereka bangun jaringan pendukung ISIS,” ucapnya saat dihubungi Bisnis/JIBI, Senin (21/12/2015).

Menurut dia kelompok simpatisan ISIS memiliki kecendrungan menjadikan kelompok Syiah sebagai sasaran target, sedangkan jaringan Jamaah Islamiyah lebih condong pada kaderisasi militer, mengumpulkan bahan peledak demi kepentingan kelompoknya.

“Target bukan gereja tapi kelompok Syiah merepresentasikan kelompok ISIS di Suriah. Jamaah Islamiyah sendiri pro Al-Qaeda, sedangkan ISIS memiliki agenda tersendiri,” katanya.

Taufik menambahkan kelompok terkait ISIS sudah cukup kuat di Indonesia setelah beredar informasi kepulangan warga negara Indonesia dari Suriah. Namun, kata Taufik, para pentolan kelompok itu diduga masih berada di Suriah.

Kendati demikian, mereka berpotensi melancarkan aksi teror sebagai bentuk partisipasi atas perjuangan rekan-rekannya di Suriah. “Kelompok ini tidak sabar mereka banyak mendengar, melihat teman mereka berjuang tapi di sini tidak berbuat apa-apa,” katanya.

Karena itu, menurut dia yang harus diwaspadai adalah kelompok terafiliasi ISIS itu. Terlebih, kelompok ini juga gencar menyebarkan ideologi melalui situs-situs di internet termasuk berkomunikasi dengan kelompok di Suriah.

Termasuk soal rencana menjadikan Indonesia konser besar, Taufik berpendapat memang itu yang menjadi tujuan mereka. Apalagi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir tak ada lagi aksi terorisme.

“Kalau itu muncul pasti perhatian dunia akan tertuju. Sekaligus menunjukan eksistensi mereka,” katanya.

Seperti diketahui di pengujung akhir 2015, Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sejumlah terduga teroris di Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah sejak sejak 18 hingga 19 Desember lalu.

Pada 18 Desember di Jawa Tengah, tepatnya di Cilacap, Jawa Tengah, Densus 88 berhasil membekuk dua terduga teroris Riswandi alias Iwan alias Zaid dan Yudinov Syaputra alias Kholid. Selanjutnya di Tasikmalaya, Jawa Barat ditangkap terduga teroris inisial Zaenal dan Asep Ari.

Kemudian pada 19 Desember, Densus bersama Tim Gegana Brimob Polda Jatim kembali menangkap empat terduga teroris. Penangkapan berlangsung di Mojokerto dengan terduga teroris M. Khaerul Anam alias Muhammad alias Karto, Teguh Prambanan dan Imran. Di Gresik, ditangkap terduga teroris Joko Ardiyanto alias Ardiyanto alias Asmoro.

Untuk para tersangka di Jawa Timur, mereka masuk dalam daftar pencarian orang kelompok teroris Klaten serta mengetahui gudang senjata kelompok teroris Klaten.

Di hari yang sama, Densus 88 juga menggeledah rumah tersangka teroris AB alias AK di Sukoharjo, Jawa Tengah dengan barang bukti sitaan antara lain pupuk urea sebanyak 5 kilogram, parafin 18 kotak, buku cara membuat bahan peledak, paku, gotri, parang, CO2 untuk airsoft gun, peta Jakarta, baterai 9 Volt, dan lainnya.

Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Pol. Anton Charliyan mengatakan para teroris itu ditangkap karena diduga akan melancarkan aksi teror pada Desember ini dengan beberapa target sasaran.

“[Dengan target sasaran] beberapa pejabat, tempat objek vital termasuk kelompok aliran lain,” katanya di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/12/2015).

Anton juga menyebut mereka menggunakan istilah konser besar untuk aksi terorisnya agar menjadi perhatian internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya