SOLOPOS.COM - Ilustrasi ISIS (Istimewa)

Solopos.com, AMBON — Pengaruh ISIS diduga telah menyebar di kalangan pelajar Indonesia. Sejauh ini, setidaknya ada empat siswa di Kota Ambon, Maluku, diamankan karena dicurigai terkait Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS).

Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muhammadiyah Maluku mengintensifkan sosialisasi ancaman pengaruh ISIS kepada para pelajar hingga mahasiswa agar tidak tersesat paham tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami telah menginstruksikan para pimpinan daerah Muhammadiyah se-Maluku agar mengintensifkan sosialisasi paham bertentangan dengan kaidah Islam tersebut ,sehingga para generasi muda tidak terprovokasi mengikuti ISIS,” kata Ketua DPW Muhammadiyah Kota Ambon, Abdul Madjid, kepada Antara, Sabtu (16/8/2014).

Menurut Abdu Madjid, paham yang bertentangan dengan prinsip Islam tersebut tidak boleh masuk di Maluku karena tidak sesuai dengan pola hidup basudara sebagai warisan leluhur. “Jadi ISIS tidak boleh diberikan tempat di Maluku karena bertentangan dengan prinsip Islam, Pancasila dan UUD 1945,” tegasnya.

Karena itu, menurut dia, Ikatan Pemuda Muhammadiyah (IPM), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM), mengoptimalkan sosialisasi untuk memberikan pemahaman kepada generasi muda maupun kaum remaja sehingga bisa membentengi diri dari pengaruh ISIS.

“Kaum muda masih rentan dan mudah terprovokasi isu-isu sesat sehingga sejak dini harus diantisipasi agar tidak dirasuki radikalisme ISIS,” kata Abdul Madjid.

Dia menyerukan, ISIS harus ditangani secara komprehensif karena berbagai faktor turut mempengaruhi perluasan pahamnya saat ini di Tanah Air. “Yang terpenting memperkuat ketahanan para generasi muda yang menjadi prioritas maupun sasaran penyebarluasan doktrin ISIS,” ujarnya.

Sebelumnya, Gubernur Maluku, Said Assagaf, memastikan sedikitnya empat siswa di Kota Ambon diamankan karena dicurigai terkait ISIS. “Saya mendapatkan data itu dari Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI. Meris Wiryadi sehingga diintensifkan penyidikan sejauh mana keterlibatan atau pun peranan mereka,” katanya.

Gubernur Maluku prihatin karena tiga siswa masih berada di tingkat SMA dan satu lainnya SMP. “Yang SMP itu masih kecil sehingga labil terhadap berbagai hasutan, makanya harus ditangani serius karena ini mengarah ke cikal bakal mengikuti ISIS,” ujarnya.

Gubernur Maluku memandang serius empat siswa tersebut merupakan bibit yang harus diantisipasi penyebarannya. Apalagi, Maluku terdiri dari sembilan Kabupaten dan dua Kota dengan karakteristik wilayah berupa daerah kepulauan (1.340 buah pulau) dan 92,4% dari wilayah Maluku seluas 712.479,65 km2 adalah laut sehingga memungkinkan banyak pintu masuk maupun keluar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya