SOLOPOS.COM - Foto Abu Bakar Baasyir bersama 13 Pendukung ISIS (Twitter)

Solopos.com, JAKARTA — Teroris yang ditangkap oleh Polri beberapa waktu lalu, Saifudin alias Abu Fida, merupakan tokoh yang menganjurkan warga negara Indonesia (WNI) untuk berangkat ke Suriah (baca: Inilah Abu Fida, Tokoh ISIS yang Tertangkap di Surabaya).

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar. Dia menyampaikan hingga kini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri masih mendalami kasus tersebut. “Saifudin Umar [alias Abu Fida] bukan orang yang memberangkatkan [WNI ke Suriah], tapi penganjur,” katanya, Selasa (19/8/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti yang diketahui, Saifudin alias Abu Fida sudah setahun terakhir menjadi tokoh Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang dituakan di Jawa Timur. Hal ini seiring perkembangan pergolakan di Timur Tengah, khususnya krisis di Irak dan Suriah.

Dampaknya pun baru dirasakan pada 2013 dan Abu Fida memiliki hubungan dengan kelompok jaringan teroris yang dengan sengaja melakukan ajakan untuk masuk dalam gerakan ISIS.

Lebih lanjut Boy Rafli Amar menuturkan para WNI yang berangkat ke Suriah tersebut memilih rute melalui Malaysia dan Turki karena dianggap lebih mudah berdasarkan visa yang diterapkan, yakni on arrival. Kendati demikian, Polri tidak dapat mencegah keberangkatan WNI melalui kedua negara tersebut berdasarkan prinsip hak setiap orang untuk mengunjungi negara lain (baca: Polisi Kantongi Nama WNI yang Tewas di Suriah).

Polri, sambung Boy, hanya dapat memberikan imbauan agar para WNI tidak pergi ke luar negeri untuk melakukan kegiatan ISIS karena melanggar hukum.

“Kalau WNI pergi melalui pintu negara lain tentu susah terdeteksi. Bisa saja orang Indonesia yang selama ini bermukim di luar negeri akhirnya ikut-ikutan, tapi kami harap itu tidak terjadi,” papar Boy.

Inilah rekam jejak Abu Fida:
1. Menyembunyikan DPO teroris Dr. Azhari dan Nurdin M. Top pada 2002.
2. Menyembunyikan DPO bernama M. Hidayah alias Dayah (asal Medan) pada 2012.
3. Mengetahui perencanaan bom bunuh diri Mapolres Poso 3 Juni 2013.
4. Menampung jaringan teroris Santoso (Poso), antara lain : Galih Aji Satria alias Mbah Marijan, Arif Budi Setiawan, Guntur Amuntai, dan Kardi (yang tertangkap di Ngawi)
5. Tokoh ISIS yang dituakan di Jatim, berperan sebagai pembicara dalam acara deklarasi ISIS di Solo, Surabaya, dan Malang bersama dengan tersangka Afif Abdul Majid.
6. Perekrutan jaringan dari kalangan mahasiswa perguruan tinggi di Surabaya untuk aktif dalam kegiatan penggalangan dana Suriah dalam rangka mendukung ISIS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya