SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Sapol PP Sukoharjo menghapus gaffiti ISIS di kawasan Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Selasa (5/8/2014). (Iskandar/JIBI/Solopos)

Harianjogja.com, JOGJA—Anak kecil di Ngampilan, Kota Jogja, menggambar simbol Islamic State in Iraq and Syria (ISIS). Fakta tersebut diungkapkan Kapolda DIY Brigjen Pol Oerip Soebagyo seusai halalbihalal bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, dan tokoh masyarakat di Bangsal Kepatihan, Senin (11/8/2014) malam. Namun, menurut Kapolda, anak kecil tersebut tak mengetahui maksud dari simbol ISIS.

“Banyak yang menulis di tembok [simbol ISIS], tetapi tak tahu motivasinya. Selama sudah menyatakan bergabung dan baiat kami baru bisa melakukan tindakan hukum,” ujarnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia mengatakan sempat ditemukan warga di daerah Bantul yang memasang bendera ISIS. Kemudian, warga menurunkan sendiri bendera tersebut. Oerip mengatakan pihaknya akan terus mendalami berbagai temuan yang berkaitan dengan ISIS di wilayah DIY. Sebab, propaganda gerakan yang kini telah berganti nama menjadi Islamic State ( IIS) tersebut bisa dilakukan dengan berbagai cara, seperti lewat internet. Guna meminimalisasi gerakan radukal melalui internet, Mabes Polri bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk menangkal informasi-informasi tersebut.
“Di tengah masayarakat kami memberikan pemahaman melalui kerja sama dengan tokoh intelektual ataupun agama,” ujarnya. (Baca juga : Ini Tanggapan Sultan Tentang ISIS)

Ekspedisi Mudik 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya