SOLOPOS.COM - Ilustrasi Detasemen Khusus 99 Barisan Ansor Serba Guna (Densus 99 Banser). (Ansorbandar.blogspot.co.id)

ISIS ditengarai mulai berkembang di Indonesia sehingga Barisan Ansor Serba Guna (Banser) pun menyiapkan Densus 99.

Semarangpos.com, SEMARANG — Komandan Detasemen Khusus 99 Barisan Ansor Serba Guna (Banser), Nurruzaman, menegaskan tidak takut terhadap ancaman yang mengatas namakan Islamic State of Iraq and al-Sham (ISIS) kepada pihaknya.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Pernyataan kesiapan Densus 99 Banser itu dikemukakan menyusul pemasangan bendera ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta. “Ansor dan Banser tidak takut terhadap ancaman tersebut. Tidak ada satu pun yang perlu ditakutkan karena kita berada di jalan yang benar,” kata Nurruzaman dalam keterangan tertulis yang diterima Kantor Berita Antara di Kota Semarang, Selasa (4/7/2017).

Sebagaimana diwartakan, terjadi pemasangan bendera menyerupai lambang ISIS di depan Mapolsek Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa, sekitar pukul 05.30 WIB yang pemasangnya kini masih diburu kepolisian. Selain memasang bendera, pelaku juga menuliskan pesan bernada ancaman lewat kertas yang ditujukan kepada polisi, TNI, dan instansi lainnya, termasuk Ansor dan Banser.

Menurut Nurruzaman, Ansor dan Banser tetap konsisten menolak paham khilafah islamiyah karena Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Pancasila sudah final, serta tidak perlu diperdebatkan lagi. “Sekali lagi kami sampaikan, Ansor dan Banser tidak takut dengan ancaman tersebut. Bagi kami, ini adalah risiko perjuangan mempertahankan NKRI,” kata sosok yang dikenal sebagai pengamat terorisme itu.

Apabila mati dalam mempertahankan NKRI, lanjut dia, maka Ansor dan Banser mati dalam keadaan syahid. “Namun demikian, kami tetap waspada. Ansor akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian dan kami mendukung langkah kepolisian dalam menindak pelaku teror,” tegasnya.

Ia mengatakan Ansor dan Banser dijadikan target ancaman selain TNI, dan polisi—termasuk Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror—karena selama ini konsistem menjaga NKRI dan Pancasila. Sebab, kata dia, bagi ISIS, siapapun yang menolak khilafah islamiyah adalah murtad dan wajib diperangi, sementara Ansor dan Banser tegas menolah khilafah sehingga dianggap murtad atau istilah mereka sohwat.

Seiring dengan itu, Nurruzaman juga mengatakan yang menolak khilafah islamiyah adalah mayoritas masyarakat Indonesia sehingga apakah kemudian semuanya dianggap murtad dan kafir. Mengenai kejadian pemasangan bendera menyerupai lambang ISIS di Mapolsek Kebayoran Lama, pihaknya menduga bukan tindakan yang dilakukan ISIS, melainkan kelompok lain yang sengaja mencari momentum menyerang kepolisian.

“Apa yang terjadi ini bukan cara-cara ISIS. Kalau ISIS, saya menduga polseknya sudah diserang. Namun, mungkin saja simpatisan ISIS atau bisa juga kelompok lain untuk memperkeruh suasana,” pungkasnya.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya